Pangeran Benawa, Raja Pajang Ketiga Setelah Sultan Hadiwijaya - POJOKCERITA

Saturday, November 9, 2024

Pangeran Benawa, Raja Pajang Ketiga Setelah Sultan Hadiwijaya

Pangeran Benawa merupakan pembunuh Arya Pangiri di mana Arya Pangiri sendiri merupakan Raja Pajang kedua setelah Sultan Hadiwijaya wafat. 

Menurut cerita, Pangeran Benawa adalah anak Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir dari istrinya, Ratu Mas Cempaka, putri Sultan Trenggana di mana Sultan Trenggana merupakan penguasa Kesultanan Demak setelah Raden Patah. 

Sebagaimana diketahui, setelah Sultan Hadiwijaya wafat, tampuk kekuasaan Kerajaan Pajang seharusnya jatuh kepada Pangeran Benawa, namun karena ia berhasil disingkirkan oleh Arya Pangiri, akhirnya Arya Pangiri-lah yang menjadi Raja Pajang kedua dengan gelar Sultan Ngawantipura. 

Pada suatu hari, Pangeran Benawa diperintahkan oleh Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir untuk menyelidiki kesetiaan Sutawijaya kepada Kesultanan Pajang. Tugas tersebut kemudian dilaksanakan oleh Pangeran Benawa dengan meminta bala bantuan kakak iparnya, Arya Pamalad, yang menjadi Adipati Tuban, dan Patih Mancanegara. Namun sayangnya, misi itu membawa bencana karena seorang prajurit Tuban secara tidak disengaja dibunuh oleh putra sulung Sutawijaya yang bernama Raden Rangga. Sesampainya di Pajang, Arya Pamalad melaporkan kepada Sultan Hadiwijaya tentang niat buruk Sutawijaya untuk memberontak Pajang. 

Pada saat konflik perebutan kekuasaan Pajang antara Arya Pangiri dan Pangeran Benawa, sang pangeran bersekutu dengan Sutawijaya guna menurunkan tahta kekuasaan Arya Pangiri di mana misi ini pun berhasil menggulingkan Arya Pangiri dan memulangkannya ke Demak. Lalu Pangeran Benawa menawarkan tahta kekuasaan Pajang kepada Sutawijaya, namun Sutawijaya menolaknya. Ia hanya meminta permohonan agar beberapa pusaka Pajang agar dirawat di Mataram. Sejak itulah, Pangeran Benawa menaiki tahta Kesultanan Pajang dengan gelar Prabuwijaya. 

Adapun Pangeran Benawa dikenal sebagai seseorang yang tidak gila kekuasaan. Ia pun hanya berkuasa sekitar 1 (satu) tahun (1587-1588 M) semenjak menggantikan kepemimpinan Arya Pangiri. Di saat kepemimpinannya, Kesultanan Pajang hanya menjadi bagian dari Kesultanan Mataram yang kala itu dipimpin oleh Panembahan Senapati atau Sutawijaya yang merupakan anak angkat Joko Tingkir sehingga antara Pangeran Benawa dan Sutawijaya sebenarnya masih saling bersaudara.

Suatu sumber menyatakan bahwa Pangeran Benawa meninggal pada tahun 1587 meskipun ada juga yang menyatakan ia turun tahta dan menjadi ulama di Gunung Kulakan dengan gelar Sunan Parakan. Sepeninggalnya, Pajang menjadi daerah bawahan Mataram yang kala itu di bawah kekuasaan Sutawijaya. Hal ini merupakan hasil wasiat Pangeran Benawa sebelum menemui ajalnya di mana ia berwasiat bahwa setelah kematiannya, Kesultanan Pajang akan diserahkan ke Mataram. Maka pasca wafatnya Pangeran Benawa di tahun 1587, Pajang hilang dari panggung sejarah kerajaan Islam di Indonesia dan hanya merupakan wilayah bawahan Mataram. 

Pangeran Benawa

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda