Quora mungkin menjadi salah satu media sosial yang jarang diketahui banyak orang. Namun penggemar Quora juga tetap ada meski tidak sebanyak yang lain. Dan di sini, kita bisa banyak belajar dan membaca berbagai pengalaman orang yang mengarungi kehidupan dengan segala permasalahan yang ada.
Salah satu akun anonim menuliskan sebuah cerita kisah pernikahannya yang dikatakan bahwa penyesalan terbesar dalam hidupnya adalah pernikahan !. Ia bercerita bahwa dirinya baru menikah sekitar 4 (empat) tahun setelah ia dan suaminya berpacaran selama 2 (dua) tahun. Ia menyatakan bahwa proses pengenalan selama 2 (dua) tahun itu terbilang singkat. Inisiatif keinginan mempercepat pernikahan datang dari calon suaminya kala itu. Ia pun menyetujuinya, begitu juga dengan kedua orang tua.
Setelah menikah, ia baru mengetahui bahwa suaminya itu hobi berselingkuh dimana sudah 4 (empat) kali terpergok oleh dirinya. Yang pertama ketahuan setelah anak pertama pulang dari NICU. Meski mengetahui perbuatan suaminya, ia masih mencintai dan bergantung dengannya sehingga ia pun memilih untuk memaafkan.
Perselingkuhan kedua dan ketiga terjadi saat dirinya hamil anak kedua. Sampai ia sering mengalami kontraksi saat semester 2 akibat terlalu stress dan berujung pada kelahiran anak kedua secara prematur.
Perselingkuhan keempat terjadi saat anak kedua berusia 1 (satu) tahun. Suaminya kembali berselingkuh dengan orang yang sama saat kejadian pertama. Saat itulah saya sudah tidak memiliki perasaan cinta kepada suami. Saya tidak peduli dan bahkan muncul niat untuk membalas dendam. Beberapa kata-kata mesra dengan selingkuhannya di-capture lalu dikirimkan ke group WA kantor sehingga diketahui oleh seluruh karyawan kantornya. Pada awalnya, suaminya tidak merasa ada apa-apa. Namun kemudian banyak dari teman-teman kantornya yang menanyakan isi chat di group tersebut. Di situlah ia mulai panik dan seperti kehilangan akal. Ia mulai menangis dan berlutut untuk memohon maaf. Namun reaksi istrinya biasa-biasa saja, seolah tidak ada kejadian besar. Oya, suaminya juga ringan tangan.
Itu baru masalah dengan suami, belum dengan mertua yang selalu ingin ikut campur tangan dalam rumah tangga. Bahkan ia mulai pusing memikirkan hutang-hutang sang mertua.
Saat ini mereka masih bersama meskipun sang istri sangat ingin bercerai. Ia pun meminta doa dari Quorawan dan Quorawati agar kuat menghadapi cobaan hidup yang harus ia hadapi.
Saya di sini tidak bermaksud menghakimi para pihak. Saya sebagaimana manusia biasa pun berpotensi melakukan hal yang sama. Dunia ini memiliki dimensi persoalan rumah tangga yang mirip-mirip saja, berkisar pada masalah ekonomi, cinta, dan lingkungan keluarga dan pekerjaan. Selamat berjuang untuk kita semua...