Pada saat pertemuan dengan Pak Imam Sudiro, seorang warga Banyumas yang banyak mengetahui tentang Babad Pasir Luhur, muncul diskusi tentang sebuah keris sakti yang pernah dimiliki oleh Arya Penangsang. Keris yang dimaksud bernama Setan Kober.
Pertanyaannya, mengapa keris tersebut dinamakan Setan Kober ? Menurut Pak Imam, julukan “Setan Kober” berasal dari kata “Tan kober sambat” yang mengandung arti bahwa orang atau musuh yang hanya terkena goresan kecil keris pusaka tersebut akan langsung mati dan tidak sempat mengaduh atau menjerit. Lalu ditambahkan panggilan “Si” (seperti memanggil seseorang : Si Budi) di awal “Tan kober sambat” dimana kemudian berubah menjadi “Si tan kober.” Lama-lama pengucapan “Si tan kober ” berubah lagi menjadi “Setan kober” seperti yang kita dengar sekarang.
Saya pun mencoba untuk mencocokkan apa yang dikatakan pak Imam di atas dengan referensi di internet. Dan didapatlah keterangan dari sebuah tulisan berjudul “Keris-Keris Pajajaran dan Kacirebonan” yang dimuat di Majalah Adiluhung Edisi No. 14 Tahun 2017 yang menyatakan bahwa penamaan “Setan Kober” hanyalah nama plesetan dari kata-kata Jawa yang menggambarkan betapa tajamnya dan dahsyatnya keris Setan Kober itu. Kata-kata Jawa itu adalah “Tan kober sambat” yang mengandung makna bahwa orang yang tergores keris itu langsung mati tanpa sempat mengaduh. Kata “Tan kober sambat” diulang-ulang terus sehingga kemudian menjadi “Setan kober.”
Keris Setan Kober sendiri pernah dimiliki oleh Adipati Jipang Panolan, Arya Penangsang yang saat itu bertempur dengan Danang Sutawijaya atau Panembahan Senapati. Saat pembuatan keris tersebut, konon sang empu keliru dalam mengucapkan mantra yang seharusnya “Aywa kudu wani” (siapa yang menguasai keris ini jadilah orang sabar) namun diucapkan sebagai “Aywa tan wani” yang berarti “Barangsiapa menguasai keris ini jadilah orang pemberani.” Sementara itu, orang terakhir yang menguasai keris tersebut adalah Arya Penangsang yang seorang pemberani juga sehingga kesaktian kerisnya semakin menjadi-jadi.
Menurut orang-orang, hingga kini tidak ada yang mengetahui keberadaan dari keris Setan Kober dimana adat kebiasaan, benda-benda pusaka akan dimuseumkan atau diwariskan kepada keluarga Keraton Yogyakarta atau Surakarta. Sumber lain menyatakan bahwa keris Setan Kober lenyap bersamaan dengan lenyapnya keberadaan Arya Penangsang. Sedangkan pendapat terakhir menyatakan bahwa keris Setan Kober sengaja dilenyapkan karena dapat membawa petaka.