Bagi pemilik mobil keberadaan komponen yang satu ini mungkin masih sering terabaikan : tutup radiator atau radiator cap. Kita mungkin hanya sekedar tahu bahwa benda ini menjadi tutup radiator yang memiliki kode penanda tekanan yaitu 0,9 bar (setara 13 psi) atau 1,1 bar (setara 16 psi).
Fungsi tutup radiator sama pentingnya dengan bagian-bagian lain dari sistem pendinginan mesin mobil dimana ia bertindak sebagai semacam pintu yang mengatur keluar masuk air radiator dari radiator ke tangki cadangan atau reservoir tank dan sebaliknya.
Jika dicermati lebih detail, pada tutup radiator dilengkapi dengan 2 (dua) buah katup yaitu katup pressure (pressure valve) dan katup vacuum (vacuum valve). Ketika air di dalam radiator mencapai suhu tertentu, tekanan air itu akan menyebabkan pressure valve terbuka (sesuai dengan rated pressure-nya) karena pressure valve spring mengkerut sehingga air dari dalam radiator akan mengalir menuju reservoir tank atau tangki cadangan melalui pipa overflow. Sebaliknya, saat mesin sudah dingin (bisa diamati kira-kira satu malam setelah mobil berhenti dan diparkir dari suatu perjalanan), air pada reservoir tank akan dialirkan kembali ke radiator melalui vacuum valve yang terbuka.
Yang menjadi persoalan adalah jika tutup ini rusak atau tidak berfungsi normal. Jenis kerusakannya bisa pada bagian pressure valve atau pada vacuum valve. Jika air pada reservoir tank selalu kosong maka kemungkinan yang mengalami kerusakan adalah pada vacuum valve yang selalu terbuka karena semestinya air dari arah tangki cadangan hanya akan masuk ke radiator jika katup ini terbuka. Sebaliknya jika air di reservoir tank selalu penuh, bahkan mungkin sampai tumpah maka bisa jadi pressure valve yang rusak dalam kondisi terbuka. Akibatnya air dalam radiator akan terkuras sehingga berkurang terus. Akibat dari air dalam radiator yang selalu berkurang akan menyebabkan suplay ke water jacket juga berkurang. Apabila air dalam water jacket berkurang atau tidak mencukupi maka suhu mesin akan terasa cepat panas. Jika terjadi gelaja-gejala di atas pada mobil Anda, maka sebaiknya cek tutup radiator dan segera diganti apabila telah terjadi kerusakan.
Yang harus diperhatikan, tutup radiator ada 2 (dua) jenis yaitu yang bertekanan 0,9 bar dan 1,1 bar. Gunakan tipe yang sesuai dengan standard pabrikan atau bawaan mobil karena dalam kasus biasanya memakai tutup radiator 0,9 bar lalu dipasang 1,1 bar, efeknya, pressure valve akan membuka lebih lama sehingga sirkulasi air akan terus terperangkap dalam radiator yang akan menyebabkan suhu semakin panas yang dapat mengakibatkan mesin overheat. Sebaliknya, jika biasa memakai 1,1 bar lalu diganti dengan 0,9 bar, pressure valve akan cepat membuka sehingga air di radiator akan cepat mengalir ke reservoir tank. Jika terlalu banyak air masuk ke reservoir tank, lama kelamaan air di dalam radiator juga akan berkurang. Ujung-ujungnya, sistem pendinginan mesin tidak bekerja maksimal dan akan mengalami hal yang sama yaitu mesin akan overheat.