Jalan Braga merupakan salah satu jalan utama di kawasan pusat Kota Bandung, Jawa Barat. Jalan ini sudah dikenal sejak jaman pemerintahan Hindia Belanda. Sampai saat ini, nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu landmark wisata kota Bandung yang dikenal juga dengan sebutan Parijs van Java.
Di sepanjang sisi kanan kiri Jalan Braga terdapat deretan pertokoan yang memiliki arsitektur Hindia Belanda. Tata letak pertokoan tersebut mengikuti model yang ada di Eropa, dimana pada masa itu, Bandung dikenal sebagai kota mode seperti halnya kota Paris di Perancis. Diantara pertokoan tersebut terdapat beberapa bangunan yang masih mempertahankan ciri arsitektur tempo dulu, antara lain pertokoan Sarinah, Apotek Kimia Farma, dan Gedung Merdeka. Model gedung pertokoan dan perkantoran di Jalan Braga juga terlihat pada model gedung di jalan-jalan lainnya di sekitar Jalan Braga, seperti Jalan Suniaraja dan Jalan Asia-Afrika.
Awalnya, Jalan Braga adalah sebuah jalan kecil di depan pemukiman yang cukup sunyi sehingga waktu itu dinamakan Jalan Culik (karena cukup rawan dengan peristiwa penculikan). Jalan Braga mulai ramai sejak banyak pengusaha berkebangsaan Belanda yang mendirikan toko, bar, dan tempat hiburan di kawasan tersebut. Kemudian pada dasawarsa 1920 sampai 1930-an, muncul toko-toko dan butik pakaian yang mengambil model seperti di kota Paris, Perancis, sebagai kiblat model pakaian di dunia.
Sisi buruknya dari Jalan Braga adalah bermunculannya tempat-tempat hiburan malam dan kawasan lampu merah atau remang-remang yang membuat Jalan Braga namanya cukup kontroversial di kalangan turis kala itu. Dari sinilah istilah kota Bandung sebagai "kota kembang" mulai dikenal sehingga perhimpunan masyarakat Bandung saat itu membuat selebaran dan pengumuman yang bertuliskan:
"Para Tuan-tuan Turis sebaiknya tidak mengunjungi Bandung apabila tidak membawa istri"
Jalan Braga memiliki daya tarik tersendiri dengan segala keunikan yang ada. Dengan berjalan santai di trotoar sepanjang Jalan Braga, baik yang menuju Jalan Asia Afrika atau Jalan Perintis Kemerdekaan, kita akan menemukan atmosfer yang mengesankan.
Jika kita lelah berjalan, kita bisa duduk sejenak di bangku-bangku yang disediakan Pemerintah Kota Bandung bagi pejalan kaki yang ingin beristirahat atau berswa foto. Sambil menikmati hilir mudiknya kendaraan dan lalu lalang wisatawan, kita bisa melihat kesibukan para seniman lukisan maupun seniman musik dan cosplay yang beraksi di pinggir jalan. Suasana jalanan dan indahnya arsitektur bangunan di sekitarnya menjadikan tempat ini banyak diburu wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Nah, banyak sekali aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Jalan Braga bukan ? Jadi, tunggu apa lagi ? Kapan Anda berlibur ke Bandung dan mengunjungi tempat yang satu ini ?