Iblis, setan, dan jin kafir memang boleh dikatakan makhluk yang sangat mengesalkan dan kurang ajar karena selalu hadir dalam setiap aktivitas manusia, bahkan pada saat kegiatan bercampurnya suami istri dalam berhubungan seksual.
Maka untuk menghindari tipu daya setan dalam aktivitas tersebut, kita dianjurkan untuk berdoa. Terlihat remeh temeh bukan ? Namun dengan cara berdoa itulah, si setan tidak akan berani ikut-ikutan nimbrung di tengah-tengah aktivitas suami istri tersebut. Ibnu Abbas ra berkata dari Nabi SAW beliau bersabda, “Bila salah satu diantara kamu mendatangi istrinya lalu membaca 'Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkan kami dari godaan setan dan jauhkan setan dari anak yang Engkau anugerahkan kepada kami', maka bila keduanya dianugerahi anak, tidaklah setan membahayakan baginya” (HR Bukhari : 3031). Imam Nawawi berkata, “Al-Qodhi berkata, 'Maksud hadits ini ialah bahwa setan tidak mampu menyusup ke dalamnya.' Ada lagi yang berpendapat bahwa setan tidak mampu mengganggunya bila anak itu lahir lain daripada yang lain, tetapi bukan berarti bila besar terlepas dari bisikan dan godaannya” (Lihat Syarah Muslim, Imam Nawawi, 10/5).
Imam As-Syarkhosi berkata, “Agar kita tidak terganggu oleh setan atau jin ketika berkumpul dengan isteri hendaknya memiliki adab sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Bukhari dalam Bab Adab Jima'. Dianjurkan sebelum berkumpul hendaknya membaca bismillah dan membaca ta'awwudz sebagaimana contoh di atas, lalu berkumpul.
Gangguan Jin Saat Kelahiran Bayi
Apabila percampuran mani laki-laki dan wanita membuahkan hasil embrio dan janin yang kelak akan menjadi anak keturunannya maka jin pun tak lupa untuk berusaha melakukan serangannya kembali. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak Adam yang (tengah) dilahirkan ditusuk kedua sisinya oleh setan dengan kedua jari telunjuknya kecuali Isa, dia menusuknya tetapi hanya mengenai ari-arinya.”
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Setiap bayi yang dilahirkan ditusuk (dengan jari) oleh setan lalu ia lahir seraya berteriak karena tusukan setan kecuali Isa putra Maryam dan ibunya.” Kemudian Abu Hurairah berkata: Bacalah jika kalian suka: “Dan sesungguhnya aku melindungkannya serta anak-anak keturunannya kepada-Mu dari setan yang terkutuk.” Imam Nawawi berkata 'Iyadh berkata, sesungguhnya semua Nabi juga sama dengan Isa dalam kekhususan ini.
Ketika bayi baru keluar dari rahim ibunya maka perlu diwaspadai apabila sering terjadi sang buah hati menangis terus-menerus tanpa sebab. Aisyah menceritakan bahwa suatu ketika Nabi SAW masuk ke rumahku. Tiba-tiba Nabi SAW mendengar jeritan bayi yang sedang menangis. Kemudian beliau bersabda, “Mengapa bayi ini menangis terus ? Mengapa kalian tidak segera meruqyahnya untuk mengobatinya dari penyakit 'ain” (HR Ahmad 24442). Maka sudah masyhur tentang doa melihat bayi yang baru lahir, “Aku memohon perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu, serta dari pandangan mata buruk.” (HR Bukhari 3371, Abu Dawud 3371).
Sementara itu, tanda-tanda yang menunjukkan bahwa si bayi terkena 'ain antara lain menangis secara terus-menerus tanpa sebab (bukan karena lapar, haus, sakit, atau mengompol) atau mungkin tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas dan sebagainya. Atau badannya terlihat kurus. Jabir ra berkata bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Asma' binti Umais, “Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering ? Apakah mereka kelaparan ?” Asma menjawab, “Tidak, akan tetapi mereka tertimpa 'ain.” Beliau berkata, “Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka” (HR Muslim, Ahmad dan Baihaqi).
Untuk mencegah munculnya bahaya 'ain maka ketika kita sedang melihat bayi atau melihat fotonya yang mengangumkan karena kecantikan atau kegantengannya, sebaik-baik dari kita adalah mendoakan keberkahan baginya. Nabi SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian melihat pada diri saudaranya suatu hal yang menakjubkan maka doakanlah keberkahan baginya karena 'ain itu benar adanya” (HR An-Nasa'i No. 10872). Nabi SAW mendoakan hasan dan Husain dengan doa :
“U'iidzukuma bikalimaatillahit taammah, min kulli syaithaanin wa haamah wa min kulli 'ainin lamaah” yang artinya “Aku meminta perlindungan untuk kalian dengan kalimat Allah yang sempurna dari gangguan setan dan racun dan gangguan 'ain yang buruk.” Lalu Nabi SAW bersabda, “Dahulu ayah kalian (Nabi Ibrahim) meruqyah Ismail dan Ishaq dengan doa ini” (HR Abu Dawud No. 4737, Ibnu Hibban No. 1012).
Nah, untuk mencegah datangnya 'ain tersebut, sebaiknya bagi para orang tua sebaiknya jangan memancing-mancing di depan umum tentang kelebihan dan kepintaran sang bayi. Misal si ibu berkata bahwa anaknya sudah dapat berjalan dalam waktu cepat, makannya bagus, pintar ngomong, dan lain-lain. Ketika sepulang dari acara, ternyata bayinya menjadi rewel tak karuan. Ia tidak mau menyusu dan terus-menerus menangis sepanjang malam. Sedangkan tidak ada tanda-tanda ia sedang sakit atau lapar atau digigit serangga. Maka bisa jadi sang bayi terkena 'ain. Wallahua'lam.
Referensi :
Majalah Al-Furqon Edisi 8 Tahun IV
Kesurupan Jin dan Cara Pengobatannya secara Islami, Syaikh Wahid Abdus Salam Bali, Robbani Press, 1992
https://konsultasisyariah.com/1967-jin-menyatu-dengan-air-mani-dan-ikut-menggauli-isteri-benarkah.html