'Silsilah' tanaman padi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Kelas Liliopsida, Ordo Cyperales, Famili Gramineae, Genus Oryza, Spesies Oryza sativa L.
Karanglewas Kidul adalah sebuah desa yang berada di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, yang mempunyai lahan pertanian dengan luas sekitar 30 (tiga puluh) hektar dengan didominasi tanaman padi. Sedangkan Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah penghasil padi terbesar di Indonesia sepanjang tahun 2019 lalu yang memiliki luas lahan panen sekitar 1.678.479 hektar dengan menghasilkan produksi padi sebanyak 9.655.653 ton gabah kering giling. Dari total 10 (sepuluh) provinsi terbesar penghasil padi dan diperkirakan pada akhir 2020 akan terjadi surplus produksi beras secara nasional. Keberadaan beras itu sendiri menjadi faktor penting bagi Indonesia mengingat bahwa mayoritas penduduk Indonesia mengkonsumsi makanan pokok beras.
Penanaman padi umumnya dilakukan dengan sistem tumpangsari dengan tanaman kacang panjang. Produksi padi di Desa Karanglewas Kidul mencapai sekitar 4.5 ton per hektar, dimana jenis padi yang dibudidayakan antara lain varietas muncul, situ bagendit, cisada bandung, dan IR64 yang tiap tahun varietas tersebut ditanam secara bergantian.
Teknik bercocok tanam padi secara umum meliputi persemaian, persiapan, pengolahan tanah sawah, penanaman, pemeliharaan yang meliputi penyulaman dan penyiangan, pengairan, pemupukan, sampai pada pemanenan. Tanaman padi sendiri dapat tumbuh dengan baik di daerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik untuk tanaman padi adalah rata-rata 20 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 (empat) bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun adalah sekitar 1.500 sampai 2.000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan padi adalah di kisaran 23 derajat Celsius. Sedangkan ketinggian lokasi yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 sampai 1.500 m di atas permukaan laut. Sementara itu, tanah yang cocok untuk ditanami padi adalah tanah sawah yang memiliki kandungan fraksi pasir, debu, dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan ketebalan lapisan atas tanah antara 18 (delapan belas) sampai 22 (dua puluh dua) centimeter dan pH antara 4 (empat) sampai 7 (tujuh). Disamping itu diperlukan air dalam jumlah yang cukup dengan ketebalan tanah antara 18 (delapan belas) sampai 22 (dua puluh dua) centimeter.
Salah satu hambatan dalam proses penanaman padi adalah munculnya hama berupa burung yang dapat merusak tanaman padi adalah burung pipit atau disebut juga sebagai burung emprit atau Lonchura leucogastra. Saat menyerang, jumlah burung pipit itu bisa mencapai ribuan.
Untuk mengusir kedatangan sekawanan burung yang menyerang tanaman padi, dibuat alat pengusir tradisional yaitu berupa boneka orang-orangan sawah yang diberi kaleng berisi kerikil sehingga saat ditarik oleh petani yang menjaga sawah, orang-orangan itu bergerak atau bergoyang-goyang disertai suara keras dari kaleng yang digantung di sepanjang tali yang melintas di tengah-tengah sawah.