Senapan Bren MK II merupakan senjata laras panjang yang dipakai tentara Inggris yang diproduksi sekitar tahun 1930-an di Kanada.
Pada awalnya, Inggris memproduksi senapan yang masuk dalam kategori SMR (Senapan Mesin Ringan) atau Light Machine Gun guna memenuhi kebutuhan alutsista mereka saat pecah Perang Dunia II sampai kemudian diketemukanlah jenis senapan laras panjang bernama Bren.
Nama Bren sendiri berasal dari kata “Brno” dan “Enfield”. Brno adalah nama sebuah kota di negara Cekoslowakia, tempat asal muasal senapan ini mendapat “ilham” dari desain ZB-26 buatan Ceko yang dimodifikasi lebih lanjut di Inggris. Sedangkan Enfield adalah suatu wilayah di Inggris tempat berdirinya pabrik senjata bernama Royal Small Arms Factory.
MK I yang sukses mengadopsi ZB-26 menginspirasi lahirnya varian MK II yang merupakan generasi kedua Bren namun kali ini sebagian besar diproduksi di Kanada. Selain itu terdapat varian lain yaitu MK III dan MK IV yang merupakan seri konversi dari MK I dan MK II.
Khusus untuk Bren MK II memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut :
Tipe | : Light support weapon |
Kaliber | : .303 British |
Berat | : 10.52 kg (kosong) ; 11.77 kg (isi) |
Panjang | : 1156 mm |
Operasional | : Gas operated, tilting bolt |
Magazine | : 30 rounds |
Fire selector | : 0-1-F |
Rate of fire | : 540 rpm |
Barrel length | : 635 mm |
Rifling | : 254 mm right hand twist, 6 grooves |
Sights | : Iron sights, tangent leaf rearsight, 200 to 1800 yard gradations, 782 mm sight radius |
Remarks | : Bipod |
Senjata ini dalam sejarahnya di Indonesia pernah digunakan oleh tentara Inggris yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) seperti dalam Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Pasca perang kemerdekaan, Brigade Mobil Kepolisian Indonesia masih menggunakannya sebagai perlengkapan senjata dalam operasi khusus.