Dalam literatur dunia “perikanan” di Indonesia, ikan patin yang bernama latin Pangasius sp ini merupakan salah satu jenis ikan asli yang tumbuh dan banyak hidup di wilayah perairan Indonesia.
Bentuk ikan patin sendiri memiliki tubuh yang memanjang dengan warna putih perak dan punggung berwarna kebiruan, tidak memiliki sisik, dan letak mulut berada di ujung kepala agak ke bawah. Habitat utama ikan patin berada di muara sungai dan danau. Ia suka bersembunyi di liang-liang di tepian sungai.
Dewasa ini ikan ini dipelihara secara budidaya yang dibuat oleh para peternak ikan dengan cara dibuatkan kolam peliharaan. Melalui tata cara pemeliharaan yang baik dapat dihasilkan ikan patin dengan daging yang gurih ketika dimasak.
Sebagai ikan yang biasa dikonsumsi, daging ikan patin terbukti sangat baik untuk kesehatan karena kandungan kalori dan protein yang cukup tinggi. Selain itu daging ikan patin lebih mudah dicerna oleh usus manusia karena teksturnya yang empuk. Berdasarkan sebuah penelitian, kandungan gizi ikan patin berbentuk lemak tak jenuh yang efektif mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada manusia. Lemak tak jenuh juga berguna untuk mengurangi jumlah kolesterol total dan kolesterol LDL dalam darah sehingga dapat mengurangi potensi munculnya penyakit jantung koroner.
Pindang Ikan Patin
Bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Sumatera tentu tidak asing lagi dengan menu makanan ini terutama bagi mereka yang tinggal di bagian selatan dari Pulau Sumatera. Jika Anda bepergian ke wilayah tersebut maka niscaya banyak dijumpai rumah makan di sepanjang jalan yang menyediakan sajian pindang ikan patin ini, termasuk ketika saya dan rombongan anggota "geng" Group WA “Bromo” mengunjungi Kota Palembang.
Kalau pempek, kemplang, dan mie celor merupakan makanan ringan khas ala Palembang maka pindang ikan patin menjadi makanan utama atau sajian berat yang memiliki cita rasa tinggi. Tidak hanya itu, kandungan gizi yang ada pada ikan patin berupa asam lemak omega-3 sangat baik untuk kesehatan. Dalam tulang ikan patin juga terdapat komponen kalsium dan fosfor yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada anak-anak. Hangatnya kuah ikan pindang patin yang ditaburi kemangi beraroma wangi bakal menggugah selera makan terutama jika dihidangkan di saat malam hari. Karena harus dikonsumsi dengan kuah maka kekuatan uatam dari resep masakan pindang ikan patin ini adalah pada racikan bumbu yang digunakan. Beberapa bumbu yang dipakai antara lain batang serai, daun salam, irisan jahe halus, lengkuas, kunyit bakar, tomat, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain.
Resep membuat masakan pindang ikan patin banyak ditemukan di internet, tinggal ikuti saja cara pembuatannya di situ, jadi buat penghobi masak-memasak tidak terlalu menjadi masalah. Nah, saya tinggal menunggu saja kapan Anda mengundang untuk mencicipi hasil resep masakan yang berhasil dibuat. Tentunya jika masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sudah berakhir.