Selain diolah menjadi pempek ternyata bahan yang sama dapat diolah menjadi varian lain yang disebut 'kemplang' ?. Tapi mengapa makanan ini dinamakan 'kemplang' ?.
Dalam KBBI kata 'kemplang' berarti 'pukulan' ; 'mengemplang' berarti memukul atau menempeleng kepala seseorang dengan keras. Kata ini juga kemudian dipakai dalam kiasan pada seseorang atau perusahaan yang menghindar dari kewajiban membayar hutang. Misal, PT X 'mengemplang' pajak, artinya perusahaan tersebut berusaha menghindar kewajiban membayar pajak.
Ada kemungkinan bahwa istilah 'kemplang' itu terkait dengan teknik pembuatan makanannya yang menggunakan pukulan saat adonan kerupuk dipukul hingga rata sebelum dilakukan proses penggorengan atau pemanggangan. Hal yang memang tidak biasa karena lazimnya kerupuk dibuat dengan cara menggoreng namun di sini ada cara lain yaitu dengan cara memanggang di atas bara api, atau alternatif lain dengan memanggang di atas pasir.
Secara umum, proses pembuatan kemplang dimulai dari pembuatan adonan seperti halnya pada pembuatan pempek, namun kali ini bentuknya dibuat pipih sebagaimana bentuk kerupuk pada umumnya. Setelah terbentuk menjadi lempengan yang pipih, selanjutnya dijemur di bawah terik matahari selama kurang lebih 3 (tiga) hari. Setelah kering selanjutnya kemplang setengah jadi dijepit dengan tongkat khusus untuk dipanggang di atas bara api pada tungku khusus. Tidak lama kemplang setengah jadi itu akan mengembang yang siap untuk disajikan sebagai makanan ringan atau camilan. Lebih nikmat lagi jika dicocol dengan saus atau sambal.
Untuk yang menggunakan metode digoreng, kemplang ini lazim disebut dengan 'kerupuk kemplang'. Caranya sama dengan cara menggoreng kerupuk pada umumnya namun ada baiknya minyak yang dipakai adalah jenis minyak kelapa agar dapat menghasilkan kerupuk yang gurih. Kedua-duanya, baik yang berupa panggangan maupun gorengan dapat dimakan dengan tambahan saus atau sambal.
Jika Anda berkunjung ke Palembang, Anda dengan mudah mendapati kemplang ini dimana-mana, sama halnya dengan pempek. Tidak hanya di seantero Kota Palembang namun si kemplang ini juga dapat dilihat di pinggir-pinggir jalan di sepanjang jalur perjalanan sebelum memasuki Kota Palembang. Bentuknya yang bulat pipih dan terbungkus dalam plastik transparan dan digantung di warung-warung pinggir jalan menyebabkan camilan yang satu ini mudah dikenali meski dalam jangkauan mata memandang.
Untuk lokasi dalam kota, selain di toko-toko makanan oleh-oleh khas Palembang, kemplang ini juga dapat dijumpai di sejumlah pasar tradisional, salah satunya Pasar Cinde, Palembang. Di sini pembeli dapat melakukan negosiasi harga dengan pedagang sehingga dimungkinkan untuk membawa kemplang dan aneka kerupuk lainnya dengan harga yang lebih murah dibanding jika membelinya di toko oleh-oleh di jalan protokol Palembang.
Jadi, jangan lupa mencoba kemplang apabila Anda sedang melakukan perjalanan ke Kota Palembang. Tapi jangan lupa juga untuk membayar pembelian kemplang-nya agar Anda tidak dicap sebagai seorang 'pengemplang' kemplang !.