Museum Polri merupakan buah dari ide dan gagasan yang dicetuskan oleh Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri yang dilatarbelakangi oleh adanya keinginan untuk melestarikan nilai-nilai kesejarahan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia terbentuk dari sebuah perjalanan sejarah yang panjang dimulai dari masa penjajahan kolonial Hindia Belanda sampai masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada awal kelahirannya Polri tidak saja menjalankan fungsinya sebagai pelindung dan penjaga ketertiban masyakarat namun juga memikul tugas sebagai kekuatan perang dalam perjuangan bersenjata dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sepanjang perjalanan sejarah Indonesia, Polri telah turut berperan dalam menumpas berbagai pemberontakan kelompok separatis guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, Polri terlibat dalam beberapa kegiatan militer seperti operasi Trikora dan Dwikora. Pada masa pemerintahan Orde Baru (1967 – 1998) Polri menjadi bagian dari ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) yang terlibat dalam berbagai operasi militer antara lain di Timor Leste, Nanggroe Aceh Darussalam, dan Papua.
Pada masa pasca reformasi tahun 1998 terjadi perubahan pada organisasi Polri dimana terjadi pemisahan Polri dari lembaga ABRI atas desakan berbagai elemen masyarakat. Isyarat tersebut direalisasikan oleh Presiden BJ Habibie melalui penerbitan Instruksi Presiden No 2 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa Polri dipisahkan dari tubuh ABRI. Upacara pemisahan Polri dari ABRI tersebut dilakukan pada tanggal 1 April 1999 di lapangan upacara Mabes ABRI di Cilangkap dengan ditandai penyerahan Panji Tribrata Polri dari Kepala Staf Umum ABRI, Letjen TNI Sugiono kepada Sekjen Dephankam Letjen TNI Fachrul Razi yang kemudian diserahkan kepada Kapolri Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi. Selanjutnya nama resmi lembaga kemiliteran Indonesia mengalami perubahan dari ABRI menjadi TNI. Polri sejak saat itu menjalankan fungsinya sebagai lembaga professional yang menyediakan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat.
Bagi Anda yang ingin melihat berbagai koleksi yang tersimpan di Museum Polri dapat mengunjungi museum tersebut yang beralamat di Jl Trunojoyo No 3, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jam kunjungan dimulai dari pukul 09.00 sd 16.00 WIB (Selasa sd Minggu) dimana pengunjung tidak dikenakan biaya masuk (hanya diminta mengisi buku tamu). Oya, sebelum masuk ke dalam gedung, Anda harus melewati pemeriksaan terlebih dahulu di Pos Penjaga yang berada di dekat pagar pintu masuk.
Sepanjang perjalanan sejarah Indonesia, Polri telah turut berperan dalam menumpas berbagai pemberontakan kelompok separatis guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, Polri terlibat dalam beberapa kegiatan militer seperti operasi Trikora dan Dwikora. Pada masa pemerintahan Orde Baru (1967 – 1998) Polri menjadi bagian dari ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) yang terlibat dalam berbagai operasi militer antara lain di Timor Leste, Nanggroe Aceh Darussalam, dan Papua.
Pada masa pasca reformasi tahun 1998 terjadi perubahan pada organisasi Polri dimana terjadi pemisahan Polri dari lembaga ABRI atas desakan berbagai elemen masyarakat. Isyarat tersebut direalisasikan oleh Presiden BJ Habibie melalui penerbitan Instruksi Presiden No 2 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa Polri dipisahkan dari tubuh ABRI. Upacara pemisahan Polri dari ABRI tersebut dilakukan pada tanggal 1 April 1999 di lapangan upacara Mabes ABRI di Cilangkap dengan ditandai penyerahan Panji Tribrata Polri dari Kepala Staf Umum ABRI, Letjen TNI Sugiono kepada Sekjen Dephankam Letjen TNI Fachrul Razi yang kemudian diserahkan kepada Kapolri Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi. Selanjutnya nama resmi lembaga kemiliteran Indonesia mengalami perubahan dari ABRI menjadi TNI. Polri sejak saat itu menjalankan fungsinya sebagai lembaga professional yang menyediakan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat.
Bagi Anda yang ingin melihat berbagai koleksi yang tersimpan di Museum Polri dapat mengunjungi museum tersebut yang beralamat di Jl Trunojoyo No 3, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jam kunjungan dimulai dari pukul 09.00 sd 16.00 WIB (Selasa sd Minggu) dimana pengunjung tidak dikenakan biaya masuk (hanya diminta mengisi buku tamu). Oya, sebelum masuk ke dalam gedung, Anda harus melewati pemeriksaan terlebih dahulu di Pos Penjaga yang berada di dekat pagar pintu masuk.