Beruntung, sebelum kejadian virus corona yang akhir-akhir ini semakin menimbulkan ketakutan publik, saya masih sempat melakukan perjalanan ke kampung halaman di Jawa, teparnya di bulan November 2019 lalu dimana dalam perjalanan kali ini saya menjajal moda transportasi bus dengan metode pemesanan tiket secara online.
Kemajuan teknologi internet telah merambah ke berbagai bidang bisnis. Biasanya kita hanya mengenal pemesanan tiket online untuk moda transportasi udara dan kereta api. Kemudian muncul beberapa perusahaan shuttle travel yang mulai mengadopsi sistem ini.
Namun untuk moda transportasi bus sampai saat ini belum banyak diterapkan sistem pemesanan tiket secara online. Berbeda dengan di luar negeri seperti di Malaysia dan Singapura yang sudah lebih dahulu menerapkan metode pemesanan tiket bus secara online.
Nah, ketika saya ingin melakukan perjalanan pulang kampung dari Jakarta ke Purwokerto dalam rangka menengok ibu dan berziarah ke kuburan bapak, saya pun mencoba mencari info apakah bisa dilakukan pemesanan tiket secara online. Hasil pencarian di Google menuntun saya menuju website Traveloka yang telah menjadi brand ternama perusahaan online travel aggregator di Indonesia.
Untuk dapat memulai pemesanan tiket bus online di Traveloka, tentu saja kita harus mempunyai akun terlebih dahulu di web tersebut. Dengan asumsi bahwa Anda sudah punya akun di sana, maka lakukan login ke akun Anda lalu di menu sidebar di sisi kiri pilih “Bus and Shuttle”.
Isikan data-data perjalanan seperti asal keberangkatan (From), tujuan (To), tanggal keberangkatan (Departure Date) dan jumlah kursi penumpang yang dipesan (Number of Seats). Setelah klik tombol “Search” akan muncul data-data perusahaan otobus (PO) yang melayani trayek tersebut beserta jam keberangkatan, terminal keberangkatan, beserta harga tiketnya. Waktu itu saya berhasil melakukan pemesanan tiket bus Sinar Jaya jurusan Jakarta – Purwokerto untuk keberangkatan tanggal 15 November 2019 dengan pilihan keberangkatan pada pukul 19.30 WIB dari Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur. Kelas tiket yang saya pesan adalah Executive (format kursi 2-2) dengan harga Rp 105.000,00 dimana saat proses pemesanan, kita dapat memilih nomor kursi yang tersedia. Kuitansi (receipt) beserta e-ticket dikirimkan ke email saya tidak lama setelah dilakukan proses pembayaran tagihan melalui e-banking.
Selanjutnya, sekitar 2 (dua) jam sebelum waktu keberangkatan, saya memesan taksi online dari bilangan Tebet, Jakarta Selatan, menuju Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, lokasi dimana bus Sinar Jaya standy by sebelum melakukan perjalanan ke Jawa. Dari sini dapat diambil pelajaran bahwa perjalanan menuju terminal keberangkatan yang ternyata cukup jauh dan harus menghadapi kemacetan selama di jalan menjadikan ketidakefisienan bagi penumpang seperti saya yang posisinya tidak berdekatan dengan Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang. Namun tidak mengapa, hitung-hitung ini akan menjadi sebuah pengalaman yang berarti sehingga di lain waktu saya dapat menghindari melakukan pemesanan tiket bus dimana jarak tempat tinggal di Jakarta ke lokasi bus tidak affordable dari sisi biaya dan tidak efisien dari sisi waktu.
Singkat kata, sampailah saya di Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, sebuah terminal baru sebagai pengganti dari Terminal Pulo Gadung yang memang sudah tidak layak dipakai sebagai terminal bus terutama dari aspek kenyamanan penumpang. Hebatnya lagi, Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang ini dinyatakan sebagai terminal bus terbesar se-Asia Tenggara !.
Meski sudah mengantongi e-ticket yang saya pesan via Traveloka, masih ada sejumlah orang di terminal yang menawarkan pembelian tiket. Entah calo atau memang benar-benar perwakilan dari PO, saya sendiri kurang faham. Namun tentu saja saya tak menghiraukan teriakan-teriakan mereka dan bergegas mencari loket PO Sinar Jaya yang menjadi mitra Traveloka. Loketnya sendiri ditemukan di lantai 2 (setelah menaiki ekskalator). Setelah mengikuti antrian dengan calon penumpang lain, saya pun mendapatkan selembar tiket berdasarkan kode booking dari Traveloka. Di situ terdapat tulisan tangan “42 RD” yang setelah saya telusuri ternyata adalah semacam kode lambung bus yang terbaca di sisi body depan bus yang hendak dinaiki.
Secara sekilas, situasi dan kondisi Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang terlihat cukup modern. Tidak ada kesan kumuh atau becek seperti terminal-terminal bus pada umumnya. Nah, seperti halnya di bandara, di sana juga tempat bus dari masing-masing PO dibuat secara terpisah. Sebelum masuk ke ruang tunggu, tiket penumpang akan diperiksa oleh petugas dimana kita diharuskan membayar retribusi pemakaian fasilitas terminal sebesar Rp 500,00 per orang yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Khusus bus yang hendak saya naiki berada di parkir Pintu 4 Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, jadi jangan sampai salah pintu ya. Meski saat mendekati jam keberangkatan akan ada semacam announcement juga yang mengingatkan calon penumpang bahwa bus tujuan ke kota X akan diberangkatkan pada pukul sekian melalui pintu sekian.
Sebelum benar-benar masuk dan berangkat, saya sempat memfoto bus tersebut sebagai kenang-kenangan (meski bukan seorang “bus mania” juga...he...he...he). Secara sekilas sih oke juga bus-nya. Bus ini merupakan jetbus dengan kelas eksekutif dengan baris kursi 2-2 keluaran karoseri Adiputro yang namanya sudah tak asing lagi sebagai produsen karoseri papan atas di Indonesia.
Pada body bus tertera tulisan DMI yang merupakan singkatan dari Daya Melati Indah yang merupakan salah satu divisi dari Sinar Jaya Group. Sister company ini bergerak di jasa transportasi angkutan antar kota antar propinsi yang banyak melayani trayek Jakarta ke tujuan kota-kota di Jawa Tengah seperti Wonosobo, Purwokerto, Banjarnegara, Cilacap, dan sebagainya.
Setelah sedikit meleset dari jam keberangkatan yang seharusnya dilakukan pada pukul 19.30 WIB, akhirnya saya pun berhasil menaiki bus. Setelah menempuh perjalanan sekitar 9 (sembilan) jam dengan melakukan persinggahan untuk “ishoma” di istirahat (ishoma) di suatu rest area di tol Cipali di Indramayu, saya pun tiba di Purwokerto, tepatnya turun di SPBU Pertamina Jl Yos Sudarso, Kecamatan Karanglewas, yang selanjutnya diteruskan menggunakan ojek online menuju rumah orang tua di kampung.