Meskipun Pemakaman Umum Kebon Jahe Kober (sekarang Museum Taman Prasasti) lebih dominan “dihuni” oleh para pejabat dan keluarga dari kalangan elit Hindia Belanda namun terdapat juga makam orang Indonesia di sana, salah satunya Miss Riboet.
Miss Riboet adalah seorang penyanyi yang namanya sekaligus dijadikan sebagai nama perkumpulan opera yang paling ternama di jamannya, Miss Riboet Orion. Ia lahir di Aceh pada tanggal 24 Desember 1900, sedangkan suaminya, Tio Tik Djien (T.D. Tio Jr.) lahir di Nganjuk pada tanggal 2 Desember 1895.
Miss Riboet bersama suaminya memimpin opera yang didirikannya sebagai sebuah perkumpulan seni namun cara perekrutan anggotanya dibilang cukup unik karena setiap seniman yang ingin bergabung tidak hanya harus menguasai seni namun juga olahraga sepakbola. Dalam waktu-waktu tertentu di luar jadwal penampilan seni, pemain-pemain sandiwara itu harus melakukan pertandingan sepakbola. Mungkin karena keunikannya itulah yang membuat Opera Miss Riboet menjadi salah satu opera yang paling menonjol dibanding yang lain.
Mungkin karena parasnya yang menawan sehingga ia bisa memikat hati para pejabat pemerintahan Hindia Belanda sampai jaman pasca kemerdekaan sehingga makamnya pun mampu “menerobos” kompleks Kebon Jahe Kober yang terkenal sebagai tempat pemakaman eksklusif bagi para pejabat tinggi Hindia Belanda. Berdasarkan ukiran yang tertulis di batu nisannya, Miss Riboet disebut meninggal dunia pada tanggal 19 April 1965.
Miss Riboet bersama suaminya memimpin opera yang didirikannya sebagai sebuah perkumpulan seni namun cara perekrutan anggotanya dibilang cukup unik karena setiap seniman yang ingin bergabung tidak hanya harus menguasai seni namun juga olahraga sepakbola. Dalam waktu-waktu tertentu di luar jadwal penampilan seni, pemain-pemain sandiwara itu harus melakukan pertandingan sepakbola. Mungkin karena keunikannya itulah yang membuat Opera Miss Riboet menjadi salah satu opera yang paling menonjol dibanding yang lain.
Mungkin karena parasnya yang menawan sehingga ia bisa memikat hati para pejabat pemerintahan Hindia Belanda sampai jaman pasca kemerdekaan sehingga makamnya pun mampu “menerobos” kompleks Kebon Jahe Kober yang terkenal sebagai tempat pemakaman eksklusif bagi para pejabat tinggi Hindia Belanda. Berdasarkan ukiran yang tertulis di batu nisannya, Miss Riboet disebut meninggal dunia pada tanggal 19 April 1965.