Setelah
mengunjungi Masjid Sultan Abu Bakar, jangan lupa juga untuk mencoba menyeberang
jalan ke sebelah masjid yaitu Zoo Johor yang sama-sama berlokasi di Jalan
Gertak Merah.
Kebun
binatang ini disebut sebagai salah satu kebun binatang tertua di Malaysia yang
dibangun pada tahun 1928 di masa Kerajaan Johor dipimpin oleh Sultan Ibrahim
Ibni Abu Bakar. Selanjutnya pada tahun 1960-an, operasional kebun binatang
berskala kecil atau mini ini diambil alih oleh pemerintah lokal.
Terdapat
lebih dari 100 (seratus) spesies binatang yang hidup di Zoo Johor, termasuk
beberapa spesies yang terancam punah seperti gorila, gajah, burung flamingo, buaya,
tapir, iguana, dan lain-lain. Sedangkan ataraksi yang paling menarik perhatian
anak-anak tentu saja adalah memberi makan hewan dalam hal ini unta. Kita bisa
membeli seikat kacang panjang seharga MYR 2.00 per ikatnya.
Meskipun
terbilang kecil saja jika dibandingkan dengan kebun binatang di Kuala Lumpur
atau Singapura namun tempat ini tetap menjadi destinasi populer di Johor Bahru
yang cocok dikunjungi oleh semua umur. Di tempat ini juga tersedia danau kecil
buatan dimana kita bisa menyewa sepeda air untuk berkeliling danau. Disamping
itu ada juga playground sebagai sarana pelengkap bermain anak-anak. Jika ingin
beristirahat makan, tersedia pula kedai atau warung makanan di dalam kompleks
tersebut.
Biaya
masuk ke lokasi kebun binatang ini pada saat saya sekeluarga berkunjung ke sini
pada bulan November 2019 lalu adalah sebesar MYR 2.00 (sekitar Rp 7.000,00)
untuk kategori dewasa (13 tahun ke atas) dan MYR 1.00 (sekitar Rp 3.500,00)
untuk kategori anak-anak. Jam operasional dimulai pukul 08.30 pagi sampai 06.00
petang waktu Malaysia.