Pada
masa-masa awal kedatangan para pedagang Cina ke Jawa Barat, mereka ikut membawa
resep masakan yang sudah terkenal di negaranya yang kemudian disebut sebagai "sate maranggi".
Resep aslinya, bahan utama sate tersebut bukanlah daging sapi atau kambing namun daging babi. Salah satu indikasi yang menguatkan pendapat bahwa sate maranggi berasal dari Cina adalah bumbu rempah yang digunakan sama persis dengan dendeng babi dan dendeng ayam yang dapat dijumpai di Cina, Hongkong, dan Taiwan.
Resep aslinya, bahan utama sate tersebut bukanlah daging sapi atau kambing namun daging babi. Salah satu indikasi yang menguatkan pendapat bahwa sate maranggi berasal dari Cina adalah bumbu rempah yang digunakan sama persis dengan dendeng babi dan dendeng ayam yang dapat dijumpai di Cina, Hongkong, dan Taiwan.
Saat
masuk ke Jawa Barat, sate tersebut mengalami “transformasi” dimana ketika
ajaran agama Islam mulai masuk dan diterima oleh penduduk Jawa Barat, maka
keberadaan makanan haram termasuk babi menjadi penyebab berubahnya komponen
daging tersebut menjadi daging sapi. Yang membedakan antara sate maranggi
dengan jenis sate lainnya adalah pada proses perendaman daging dalam bumbu (marination) sebelum dibuat menjadi
hidangan sate siap saji. Bumbu rendamnya sendiri terdiri dari campuran kecap
manis dan beberapa rempah seperti jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, dan sedikit
cuka.
Sate
maranggi yang terkenal di Jawa Barat dapat ditemui di 2 (dua) tempat yaitu
Cianjur dan Purwakarta namun yang populer adalah sate maranggi Purwakarta,
khususnya yang dikelola oleh keluarga Hj Yetty ini. Lokasinya yang tidak begitu
jauh dari pintu tol Cikampek menyebabkan tempat ini mudah dijangkau dari
Bandung, Jakarta, dan kota-kota lain di sekitarnya.
Dengan
lahan yang luas, tempat sate maranggi Hj Yetty ini mampu menampung ratusan
pengunjung setiap harinya dimana tamu yang hadir dapat memilih tempat duduk dan
meja yang berada di bawah atap berangka baja. Aroma semerbak sate yang sedang
dibakar di tempat menjadikan rasa lapar begitu sulit ditahan. Ditambah dengan
silirnya angin yang berhembus dari arah hutan jati yang tumbuh di sekitarnya
menambah suasana makan makin menyenangkan.
Selain
sate maranggi, tempat ini juga menyediakan menu lain seperti ikan gurame bakar,
ayam bakar, sop kambing, gulai sapi, sayur asam, tutut, dan sebagainya. Sebagai
pendampingnya, minuman yang patut Anda coba adalah es kelapa muda. Dijamin makin
maknyus !.
Untuk Anda yang berasal dari Jakarta, Anda bisa menuju tempat ini dengan memasuki tol Cikampek lalu setelah keluar tol, beloklah ke arah kanan. Sekitar 3 kilometer-an, warung sate ini akan ditemukan di sisi kiri jalan atau tepatnya di Jl Raya Cibungur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Warung sate ini hanya ada di sana dan tidak membuka cabang di mana pun.
Untuk Anda yang berasal dari Jakarta, Anda bisa menuju tempat ini dengan memasuki tol Cikampek lalu setelah keluar tol, beloklah ke arah kanan. Sekitar 3 kilometer-an, warung sate ini akan ditemukan di sisi kiri jalan atau tepatnya di Jl Raya Cibungur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Warung sate ini hanya ada di sana dan tidak membuka cabang di mana pun.