Sultan
Mahmud Riayat Syah yang merupakan seorang raja Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang kini diabadikan sebagai nama sebuah masjid yang berdiri megah di tepi
Jalan Brigjen Katamso, Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Provinsi
Kepulauan Riau.
Tak
disangka, di daerah pinggiran Kota Batam yang jauh dari mana-mana itu kini
berdiri sebuah bangunan masjid yang cukup besar, bahkan kabarnya merupakan
masjid terbesar se-Sumatera. Kehadiran masjid ini seakan menjadi “saudara
kembar” dari Masjid Agung Batam atau Masjid Raya Batam (MRB) yang sudah
terlebih dahulu ada sehingga Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini juga dikenal sebagai
Masjid Agung II Batam.
Berdiri
di atas lahan seluas kurang lebih 4,2 hektar, desain masjid ini mengadopsi
arsitektur Masjid Nabawi di Madinah namun dengan tetap mempertahankan
ornamen-ornamen khas bernuansa Melayu sebagai upaya melestarikan nilai-nilai
kearifan budaya lokal. Kemegahan dan kekhasan masjid ini pun diharapkan dapat
mendatangkan wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Ketika
saya menginjakkan kaki ke lokasi ini, masih tampak sejumlah pekerja yang sedang
melakukan proses finishing bangunan. Wajar saja karena dengan luas bangunan
yang lumayan besar itu diperlukan proses maintenance
yang teliti dan mendetail pada masa pemeliharaan pasca diresmikan pada tanggal
20 September 2019 dimana prasasti peresmiannya ditandatangani oleh Walikota
Batam, H. Muhammad Rudi.
Selain
gaya arsitekturnya yang unik, ciri khas lain yang ditemukan dalam masjid ini
adalah jarak antar kran wudhu (kiri-kanan) yang relatif lebar yaitu 1,2 meter
(rata-rata jarak antar kran wudhu masjid 80 – 100 cm). Disamping itu, di
ruangan toilet laki-laki tidak terdapat standing urinoir atau tempat kencing
berdiri. Semuanya dibuat model jongkok guna menghindari potensi terperciknya
pakaian laki-laki oleh sisa air kencing. Disamping itu, di ruangan sholat utama
terdapat kubah raksasa dengan panjang bentang mencapai 63 meter yang dikabarkan
menjadi salah satu kubah masjid terbesar di Indonesia. Ruangan sholat utama ini
tidak memiliki pilar atau kolom sehingga menimbulkan kesan luas pada seluruh lantai
ruangan yang ada.
Dengan
melihat perbandingan luas ruang sholat yang ada, daya tampung jamaah di masjid
ini bisa mencapai sekitar 24.536 orang dimana pada sisi sebelah kanan (dari
arah depan) dihiasi dengan 8 (delapan) unit payung raksasa berketinggian 17
(tujuh belas) meter serta luas masing-masing membran 25 x 25 meter. Selain itu,
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) kubah
utama, 4 (empat) kubah gendong, dan 4 (empat) kubah kecil, 1 (satu) menara
utama berketinggian 99 (sembilan puluh sembilan) meter, dan 5 (lima) menara
yang lebih kecil sehingga cukup mudah dilihat dari kejauhan bahwa bangunan ini
adalah rumah ibadah umat Islam. Adapun fasilitas pendukung yang ada di masjid
ini adalah ruang parkir yang luas, asrama santri, pujasera, ruang meeting,
ruang majelis taklim, dan lain-lain.
Sayangnya,
pada saat saya mengunjungi masjid ini, terjadi hujan yang sangat lebat disertai
petir dan angin kencang yang membuat kebocoran di sana-sini (di luar ruangan
sholat utama), terutama di teras atau koridor bagian depan, tepatnya di depan
tempat penitipan barang sampai dengan kolam air yang terdapat dinding
bertuliskan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Dan saking besarnya volume air hujan
yang turun membuat lantai di bawah payung raksasa mengalami genangan setinggi
mata kaki. Saluran air atau drainase yang membelah di tengah-tengah lantai
sepertinya kurang begitu lebar dan kurang dalam sehingga masih ada limpasan air
hujan yang menggenangi lantai. Hal ini tentu saja mesti mendapat perhatian
serius dari kontraktor yang membangun masjid ini guna mengantisipasi kejadian
serupa di masa-masa mendatang.
Meski infrastruktur dan fasilitas pendukung belum 100% rampung dan terdapat kekurangan di sana-sini namun tidak ada salahnya jika Anda yang sedang mengunjungi Kota Batam untuk mampir ke lokasi ini. Selain dapat menunaikan ibadah sholat, Anda dapat menyempatkan waktu mengambil sejumlah foto dengan background yang menawan.
Meski infrastruktur dan fasilitas pendukung belum 100% rampung dan terdapat kekurangan di sana-sini namun tidak ada salahnya jika Anda yang sedang mengunjungi Kota Batam untuk mampir ke lokasi ini. Selain dapat menunaikan ibadah sholat, Anda dapat menyempatkan waktu mengambil sejumlah foto dengan background yang menawan.