Setelah
mengitari lahan parkir di Lotte Mart, Jl Soekarno Hatta, Kota Bandung untuk
melihat-lihat bursa
jual beli kendaraan second, saya
melanjutkan “petualangan” solo di
kota kembang itu dengan menjajal rute angkot Margahayu Raya – Ledeng.
Tak
pelak lagi, pada jaman dahulu, keberadaan angkot di Kota Bandung menjadi
pilihan moda transportasi primadona yang dapat dihandalkan masyarakat kota
tersebut karena ongkosnya yang terbilang murah. Namun dengan keberadaan
alternatif angkutan online dewasa ini seperti Grab dan Gojek,
menjadikan pamor angkot di berbagai kota termasuk Bandung mulai meredup dan
bahkan terancam bakal hilang dari peredaran karena sulit bersaing dengan
angkutan berbasis online tersebut.
Nah,
sebelum benar-benar punah dan hilang dari peredaran, saya mencoba ikut
“melestarikan” keberadaan angkot di Kota Bandung dengan menjajal untuk menaiki
salah satu rute yang melewati daerah Jl Soekarno Hatta. Pilihan jatuh pada
angkot rute Margahayu Raya – Ledeng berwarna biru kombinasi strip kuning dimana
saya menaikinya dari start awal di Margahayu dan turun di terminal Ledeng yang
ditempuh selama kurang lebih 2 (dua) jam !. Sebuah pilihan yang jika
dipikir-pikir termasuk konyol juga karena banyak waktu yang terbuang sia-sia duduk
di angkutan umum yang mulai usang dan gerah karena tanpa dilengkapi AC !. Meski
demikian, paling tidak selama 2 (dua) jam tersebut saya dapat “memotret” banyak
hal selama berada di dalamnya sehingga bakal menjadi salah satu pengalaman tak
terlupakan dalam kisah traveling saya di Kota Bandung.
Angkot
Margahayu Raya – Ledeng yang menggunakan mobil jenis Toyota Kijang ini memiliki
kapasitas yang besar dibanding angkot-angkot lain yang berbasis non Kijang
seperti Suzuki Carry atau Mitsubishi Colt T120. Rute yang dilewati meliputi
Terminal Margahayu Raya, Jl Ranca Bolang, Jl Soekarno Hatta, Uninus, Samsat
Soekarno Hatta, Jl Kiara Condong, Pasar Kiara Condong, Stasiun Kiara Condong,
Jl Jakarta, Jl WR Supratman, SMP Negeri 14, Jl Cendana, Jl Taman Pramuka, Jl RE
Martadinata, RS Khusus Gigi & Mulut, Jl Merdeka, Bandung Indah Plaza (BIP),
Jl Wastu Kencana, Jl Pajajaran, Jl Cicendo, Jl Rivai, Jl Cipaganti, Jl
Setiabudi Bawah, Jl Karang Sari, Jl Sukajadi, Jl Setiabudi Atas, Unpas IV,
STPB, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Terminal Ledeng.
Dapat
dikatakan bahwa rute ini merupakan salah satu rute angkot yang paling
melelahkan di Kota Bandung karena melewati sejumlah ruas jalan yang dikenal
sebagai ruas jalan yang selalu mengalami kemacetan parah terutama yang menuju
arah utara mulai dari Jl Cipaganti sampai Terminal Ledeng. Apalagi saat itu saya
melakukan perjalanan di hari Sabtu dimana “serbuan” kedatangan mobil-mobil
pribadi dari luar Kota Bandung membuat jalanan menjadi sangat membludak.
Setelah berkutat dengan kepenatan dan kejenuhan luar biasa selama berada di dalam angkot, akhirnya saya pun turun di tujuan akhir yaitu Terminal Ledeng dengan tak lupa membayar ongkos kepada sang sopir sebesar Rp 9.000,00.
Setelah berkutat dengan kepenatan dan kejenuhan luar biasa selama berada di dalam angkot, akhirnya saya pun turun di tujuan akhir yaitu Terminal Ledeng dengan tak lupa membayar ongkos kepada sang sopir sebesar Rp 9.000,00.