Dalam
acara Employee Gathering tempo hari,
saya dan peserta lain tidak hanya menyempatkan waktu untuk berkeliling sepeda
mengelilingi Pulau Pari dan menikmati view sunrise
maupun sunset namun juga sempat
mencoba “uji nyali” menceburkan ke laut di sekitaran Kepulauan Seribu.
Wisata
ke Kepulauan Seribu biasanya sudah termasuk paket acara snorkeling alias selam permukaan, meskipun bagi pemula seperti
saya, bukan acara menyelamnya yang mengebohkan namun masuknya rasa garam saat
mulut kemasukan air asin…hehe…Bahkan alat bantu berupa masker atau selang sebagai
peralatan standard snorkeling kadang
malah membuat ribet. Alih-alih mengambil udara dari atas permukaan air laut,
yang ada justru ujung atas selang ikut terendam air sehingga bukan udara yang
tersedot namun air laut !. Tapi tak mengapa. Lebih baik menelan air laut
daripada terbawa arus atau tenggelam ke dasar laut. Yang penting rompi atau
baju pelampung harus dipakai agar dapat menahan tubuh untuk tetap mengambang di
atas permukaan laut.
Bagi mereka yang sudah memiliki kemampuan snorkeling yang mumpuni tentu momen menyelam dangkal seperti ini menjadi aktivitas yang menyenangkan. Dan jika beruntung, kita akan benar-benar bertemu dengan beraneka ikan laut yang lucu-lucu bak ketemu Nemo dan saudara-saudaranya. Begitu juga saat menyaksikan keindahan terumbu karang yang terkena kilatan cahaya matahari yang menerobos air laut di atasnya.
Bagi mereka yang sudah memiliki kemampuan snorkeling yang mumpuni tentu momen menyelam dangkal seperti ini menjadi aktivitas yang menyenangkan. Dan jika beruntung, kita akan benar-benar bertemu dengan beraneka ikan laut yang lucu-lucu bak ketemu Nemo dan saudara-saudaranya. Begitu juga saat menyaksikan keindahan terumbu karang yang terkena kilatan cahaya matahari yang menerobos air laut di atasnya.