Salah
satu tujuan wisata yang hendak saya kunjungi saat menggunakan Siliwangi
Trans adalah Kebun Raya Cibodas yang terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede
Pangrango, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa
Barat.
Memulai
perjalanan pada hari Sabtu, 17 Agustus 2019, dengan trip paling pagi (pukul
04.00 WIB) dari Pool Siliwangi Trans di Kompleks Plaza Festival Kuningan,
Jakarta, menjadikan perjalanan relatif lancar dan cepat karena hampir tidak ada kendala kemacetan di jalan sepanjang jalur menuju arah luar kota Jakarta, termasuk saat memasuki
tol Jagorawi lalu perempatan Ciawi belok kiri menuju jalur Cisarua, Puncak. Kuncinya, karena di pagi buta itu belum banyak kendaraan yang lalu-lalang sehingga perjalanan relatif
berjalan tanpa hambatan.
Sambil melihat peta GPS yang ada di android, saya meminta sopir shuttle travel untuk menurunkan saya di pertigaan Jl Kebun Raya Cibodas pada jalur Jl Raya Ciawi-Cianjur. Selanjutnya, setelah membeli bekal minuman di Alfamart dekat tempat saya turun, saya mencari mushola untuk menunaikan sholat subuh (tempatnya di gang masuk dekat pertigaan tadi). Masih ada waktu pagi itu untuk mengisi perut dengan memesan bubur ayam di dekat Alfamart meskipun sebenarnya bisa juga mencari sarapan pagi di dekat pintu masuk Kebun Raya Cibodas.
Setelah menanyakan angkot yang menuju Kebun Raya Cibodas kepada ibu penjual bubur ayam, akhirnya saya naik sebuah angkot warna kuning dari pertigaan Cibodas (rute Cipanas-Rarahan-Cibodas) dan turun tepat di depan lokasi kebun raya. Tiket angkotnya terbilang cukup murah, hanya Rp 5.000,00 saja per orang.
Sambil melihat peta GPS yang ada di android, saya meminta sopir shuttle travel untuk menurunkan saya di pertigaan Jl Kebun Raya Cibodas pada jalur Jl Raya Ciawi-Cianjur. Selanjutnya, setelah membeli bekal minuman di Alfamart dekat tempat saya turun, saya mencari mushola untuk menunaikan sholat subuh (tempatnya di gang masuk dekat pertigaan tadi). Masih ada waktu pagi itu untuk mengisi perut dengan memesan bubur ayam di dekat Alfamart meskipun sebenarnya bisa juga mencari sarapan pagi di dekat pintu masuk Kebun Raya Cibodas.
Setelah menanyakan angkot yang menuju Kebun Raya Cibodas kepada ibu penjual bubur ayam, akhirnya saya naik sebuah angkot warna kuning dari pertigaan Cibodas (rute Cipanas-Rarahan-Cibodas) dan turun tepat di depan lokasi kebun raya. Tiket angkotnya terbilang cukup murah, hanya Rp 5.000,00 saja per orang.
Begitu turun dari angkot, semilir angin pagi yang dingin terasa menusuk kulit. Kebun
Raya Cibodas yang berada di kaki Gunung Gede Pangrango yaitu di ketinggian
sekitar 1275 mdpl dengan rata-rata suhu sekitar 17-27 derajat Celcius menyebabkan pengunjung disuguhi semilir angin yang sangat sejuk.
Menurut
literatur, Kebun Raya Cibodas didirikan pada tahun 1852 oleh Johannes Elias
Teijsmann yaitu seorang ahli botani dari Belanda. Kebun raya ini menjadi proyek
fonumenal setelah suksesnya pendirian Kebun Raya Bogor (KRB) atau Bogor Botanical Garden di Kota Bogor. Pada saat itu, Kebun Raya Cibodas bernama Bergtuin te Tjibodas. Awalnya tempat ini digunakan sebagai lokasi aklimatisasi berbagai jenis
tumbuhan yang berasal dari luar negeri. Mulai tahun 2003, status Kebun Raya Cibodas lebih mandiri karena dijadikan sebagai Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dalam kedeputian LIPI.
Sebagaimana
layaknya sebuah kebun raya, koleksi tumbuhan di Kebun Raya Cibodas terbilang cukup banyak baik pohon-pohon muda maupun pohon-pohon tua, termasuk koleksi anggrek
dan kaktus. Beberapa tanaman khas yang ada di sini antara lain pohon kina (Cinchona pubescens), pohon bunya-bunya (Araucaria bidwilli), rhododendron (Rhododendron javanicum), cemara (Cupressus), dan lain-lain. Sayangnya, tujuan utama untuk menyaksikan mekarnya bunga sakura di
kawasan ini tidak terwujud karena tidak terlihat adanya pohon sakura yang
bunganya bermekaran (padahal dari info yang diperoleh di google, katanya pohon
sakura yang berada di sana mulai memasuki musim berbunga pada bulan Agustus,
selain bulan Februari). Namun mengunjungi lokasi ini tanpa melihat mekarnya
bunga sakura juga menjadikan penyesalan. Kita masih bisa menyaksikan berbagai
koleksi tumbuhan dan pepohonan lainnya yang tumbuh pada areal yang lumayan luas, lebih luas dari area Kebun Raya Bogor.
Kebun Raya Cibodas memiliki 3 (tiga) area utama yaitu : (1) Area pelayanan, (2) Area koleksi, dan (3) Area rekreasi. Area pelayanan meliputi tempat penerimaan (welcome area) dan wisma tamu (guest house). Area koleksi meliputi Taman Rhododendron, Taman Sakura, Taman Lumut, Jalan Araucaria, Kebun Koleksi Paku-Pakuan, Rumah Kaca, dan lain-lain. Sedangkan area rekreasi meliputi Air Terjun Cibogo, Air Terjun Ciismun, Jalan Air, dan lain-lain. Guna melengkapi area rekreasi, terdapat sejumlah fasilitas pendukung seperti gazebo, bangku taman, dan lain-lain.
Tarif
masuk pengunjung yang masuk dengan berjalan kaki adalah Rp 16.500,00 yang
terdiri dari komponen tiket masuk sebesar Rp 9.000,00, retribusi sebesar Rp
7.000,00, dan asuransi Jasaraharja sebesar Rp 500,00. Bagi yang berkunjung
dengan menggunakan kendaraan pribadi akan lebih nyaman lagi karena tidak perlu
banyak waktu terbuang karena harus berkeliling dengan berjalan kaki. Anda bisa
memasuki kawasan ini setiap harinya mulai pukul 08.00 sd 16.00 WIB.