Pada
hari Jum’at, 2 Agustus 2019, ketika saya dan kawan sedang ngobrol ba’da sholat
Maghrib di kawasan Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, tiba-tiba dikejutkan
dengan getaran gempa yang membuat tubuh bergoyang cukup kuat.
Setelah
dikonfirmasi lebih lanjut, gempa tersebut berasal dari Banten dengan pusat
gempa berada pada jarak 147 km arah barat daya Sumur, Provinsi Banten dengan
magnitude mencapai 6,9 SR (Skala Richter). Penyebabnya karena terjadi deformasi
batuan pada Lempeng Indo-Australia dimana terjadi penunjaman lempeng tersebut
ke bawah Lempeng Eurasia .
Terkait
dengan Kota Jakarta, beberapa pihak menyatakan bahwa lokasi ini memiliki
potensi bencana gempa yang tinggi karena dilewati Sesar Baribis. Dari beberapa
literatur disebutkan bahwa Sesar Baribis (lengkapnya Sesar Kendeng-Baribis)
memanjang dari wilayah Kendeng di Jawa Timur sampai dengan Subang di Jawa Barat
dimana terdapat kemungkinan menyambung sampai wilayah Jakarta .
Meskipun
demikian, pendapat yang menyatakan bahwa Sesar Baribis menyambung sampai
wilayah Jakarta perlu diteliti lagi
kebenarannya. Hal ini disampaikan oleh salah seorang pakar gempa dari LIPI
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia )
yaitu Dr Danny Hilman Natawidjaja. Dia berpendapat bahwa belum ada riset dari
para ahli yang memuat secara detail data mengenai sesar itu di wilayah Jakarta .
Demikian juga pendapat dari Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
ITB, Sri Widiyantoro yang menyatakan bahwa Sesar Baribis masih menjadi
perdebatan karena membutuhkan bukti yang konkrit melalui penelitian di
lapangan.
Dalam
sejarah gempa yang terjadi di wilayah Jakarta, seorang ahli geofisika dari
Research School of Earth Sciences, Australian National University and Geoscience,
Australia, Phil R Cummins, menyatakan bahwa gempa kuat pernah terjadi di
Jakarta pada tahun 1780 yang diperkirakan bersumber dari Sesar Baribis.
Meskipun demikian, analisa ini menurut peneliti bidang geoteknik dari LIPI,
Adrin Tohari, perlu diidentifikasi lebih lanjut. Dia berpendapat bahwa Jakarta
memang pernah mengalami gempa besar pada saat itu namun hingga saat ini belum
diketahui sumber gempanya dari mana.
Bahwa
Sesar Baribis ditemukan di Jawa Barat sudah dibuktikan oleh sejumlah ahli
dimana salah satu bukti keberadaan sesar yang masih aktif ini adalah berasal
dari sebuah penemuan saat dibangunnya bendungan di daerah Subang, Jawa Barat.
Pada saat proses pembangunan bendungan berlangsung, terlihat batuan sediment
berlapis berumur tersier yang tersesar ke atas endapan muda breksi alluvial
kuarter.
Jika
penelitian selanjutnya dapat ditemukan lebih mendalam tentang keberadaan sesar
tersebut memang betul sampai ke wilayah Jakarta
maka dapat disimpulkan bahwa wilayah ini memang akan terancam bahaya besar oleh
adanya potensi gempa darat yang bersumber dari Sesar Baribis. Wallahua’lam.
Sumber Gambar : "Rencana Pindah Ibu Kota Ditinjau dari Aspek Potensi Bencana Alam", Danny Hilman Natawidjaja, 2019