Jika
ada anggota group WA tiba-tiba left atau exit secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,
indikasinya ada sesuatu yang menyebabkan dirinya keluar. Begitu juga dengan
analisis yang sempat muncul di suatu group WA yang juga saya ikuti.
Group itu sendiri adalah group eks karyawan dan karyawati perusahaan lama yang sudah tidak melanjutkan operasional perusahannya di Indonesia. Untuk menjaga silaturahmi antar sesama eks karyawan/i maka dibuatlah group WA khusus.
Kisahnya
bermula saat tiba-tiba seorang bapak anggota group mem-forward postingan yang tidak penting-penting amat : daftar nomor WA wanita-wanita yang dikabarkan baru dinyatakan
resmi menyandang sebagai janda di Pengadilan Agama Kota Tangerang per tanggal 23
Juni 2019 !.
Entah postingan itu hanya bernada gurauan semata atau serius, saya juga tidak faham. Namun reaksi dari anggota lain tentu saja tidak dapat diharapkan sama. Dan setelah diselingi 2 (dua) komentar member pria lainnya, ...duarr…tiba-tiba salah satu anggota perempuan di group WA itu left dari group. Tidak ada klarifikasi atas kejadian tersebut sehingga memunculkan spekulasi adanya hubungan sebab akibat antara left-nya yang bersangkutan dengan status postingan sebelumnya yang terlalu sensasional namun dirasa sensitif di mata perempuan.
Entah postingan itu hanya bernada gurauan semata atau serius, saya juga tidak faham. Namun reaksi dari anggota lain tentu saja tidak dapat diharapkan sama. Dan setelah diselingi 2 (dua) komentar member pria lainnya, ...duarr…tiba-tiba salah satu anggota perempuan di group WA itu left dari group. Tidak ada klarifikasi atas kejadian tersebut sehingga memunculkan spekulasi adanya hubungan sebab akibat antara left-nya yang bersangkutan dengan status postingan sebelumnya yang terlalu sensasional namun dirasa sensitif di mata perempuan.
Hal
ini kemudian menjadi analisa pribadi saya juga bahwa dalam banyak hal harus
diakui bahwa kaum laki-laki itu cenderung terlalu egois dan masa bodo dengan
perasaan kaum hawa. Joke-joke maupun meme yang menebarkan aroma kecemburuan pada diri perempuan begitu mudah bersliweran di berbagai group WA yang celakanya
terdiri dari 2 (dua) gender : laki-laki dan perempuan.
Meskipun
kelihatannya sepele namun jika direlung lebih jauh dan dengan hati yang jernih,
joke-joke seperti itu memang berpotensi menimbulkan ketidakenakan di mata kaum hawa. Jika
mengenai bagian topik yang "tajam" dapat menyebabkan luka bagi yang merasa tersindir.
Meskipun rata-rata dalam berbagai group yang ada, ketika meme-meme seperti itu
bersliweran, pihak perempuan seperti cenderung mudah menahan diri dan tidak terpancing untuk menanggapi.
Mungkin saatnya para bapak-bapak (termasuk yang menulis artikel ini) untuk menginstrospeksi diri : apakah akan terus ikut menikmati dan menanggapi topik-topik sensitif pada group yang gendernya tidak seragam, ataukah mulai melakukan usaha untuk melakukan pengendalian diri guna menjaga perasaan dan harga diri kaum wanita.
Mungkin saatnya para bapak-bapak (termasuk yang menulis artikel ini) untuk menginstrospeksi diri : apakah akan terus ikut menikmati dan menanggapi topik-topik sensitif pada group yang gendernya tidak seragam, ataukah mulai melakukan usaha untuk melakukan pengendalian diri guna menjaga perasaan dan harga diri kaum wanita.