JPO
(Jembatan Penyeberangan Orang) Gelora Bung Karno sempat menjadi trending topic
di media sosial karena desian arsitekturnya yang menawan dan futuristik,
apalagi jika dilihat pada malam hari.
JPO
ini sendiri telah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada
tanggal 28 Februari 2019 dengan bentang panjang sekitar 66,50 m dan lebar
sekitar 2,5 m. Atap jembatan terbuat dari bahan polycarbonate yang transparan sehingga pejalan kaki dapat melihat
langsung ke arah langit tanpa terhalang atap tertutup yang permanen alias
tembus pandang. Namun demikian, atap ini tetap aman karena memiliki lapisan
anti sinar ultra violet sehingga cahaya matahari saat siang tidak menganggu
pejalan kaki yang lewat di sepanjang JPO. Selain mempertahankan aspek estetika,
JPO ini juga dinyatakan ramah bagi penyandang disabilitas, lansia, wanita
hamil, dan orang tua yang membawa anak kecil. Hal lain yang membedakan JPO ini
dengan JPO-JPO lainnya adalah pada bahan material lantai yang menggunakan kayu
GRM (Green Resource Material) Biowood
yang memberikan kesan elegan.
Untuk
mendapatkan suasana yang pas, cobalah mengunjungi JPO Gelora Bung Karno ini
saat menjelang malam ketika lampu LED warna-warni mulai hidup dan menghiasi
sepanjang JPO. Tidak salah jika lokasi ini dapat menjadi salah satu spot
menarik buat Anda yang menyukai berfoto ria dengan latar belakang yang
instagramable.
Sesuai
dengan isi kata sambutan yang ditulis oleh Anies Baswedan pada papan peresmian
yang terpasang di dalam JPO, “Berjalan kaki bukanlah sekedar perjalanan namun
juga harus menjadi pengalaman. Itulah gagasan yang menjadi dasar mengapa
Jembatan Penyeberangan Orang dan trotoar perlu dirancang dengan desain yang
unik”. Sementara, desain JPO berupa bidang-bidang pipih berwarna putih dipilih
selain untuk mengoptimalkan cahaya matahari yang dipantulkan ke atas jembatan,
juga untuk menangkap transformasi cahaya dinamis dari pagi sampai sore hari
sehingga memunculkan pencahayaan buatan. Sedangkan bentuk desain JPO yang
seperti meliuk-liuk atau melintir menunjukkan kobaran api semangat perubahan
yang terinspirasi dari ajaran Bung Karno.
Bangunan
JPO ini dibuat tanpa melalui anggaran APBD DKI Jakarta namun diambil dari
kelebihan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) bangunan komersial di dekatnya
dimana desain perencanaan dibuat oleh PT Arkonin (anak usaha PT Pembangunan
Jaya).