Pada hari Jum’at pukul 10.00 WIB tanggal
17 Agustus 1945 bertepatan dengan tanggal 9 Ramadhan 1334 H Tepat pukul, di rumah
atau kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan No 56 Jakarta, dibacakan teks
proklamasi kemerdekaan RI oleh Soekarno yang didampingi Mohammad Hatta.
Pasca pembacaan teks proklamasi kemudian dilanjutkan dengan pidato tanpa teks oleh Soekarno yang berbunyi, ”Demikianlah saudara-saudara !. Kita sekarang telah merdeka !. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita !”. Bendera kebangsaan berwarna merah dan putih yang sudah disiapkan oleh Fatmawati kemudian dikibarkan sambil hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Sejarah yang sudah lama terjadi tersebut
kemudian dibuat penanda atau peringatan bagi generasi penerus dimana di kompleks
eks kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan No 56 (Jalan Proklamasi No 56) kini dijadikan
sebuah taman bernama Taman Proklamator. Di taman ini terlihat mencolok 2 (dua)
patung manusia berukuran besar yaitu patung Soekarno dan Hatta sebagai bapak
proklamator. Diapit oleh kedua patung terdapat sebuah batu prasasti yang berisi
teks proklamasi (versi yang sudah diketik). Tepat di belakang patung terdapat bangunan
marmer yang menyerupai semburan air berjumlah 17 (tujuh belas) buah sebagai gambaran
tanggal kemerdekaan Republik Indonesia. Marmer tersebut juga melambangkan
semangat nasionalisme bangsa Indonesia yang tak pernah surut.
Tidak jauh dari kedua patung tersebut
berdiri sebuah tiang bulat berdiameter besar yang pada bagian atasnya terdapat
ornamen berbentuk petir (seperti lambang PLN). Tiang ini sering disebut sebagai
Tugu Petir atau Tugu Proklamasi. Pada bagian bawah tiang (kurang lebih setinggi
orang dewasa berdiri) tertulis kalimat “Disinilah dibatjakan proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung
Karno dan Bung Hatta” yang menandakan bahwa di titik tersebutlah dulu
tempat dimana Soekarno membacakan naskah teks proklamasi.
Di titik lain dalam kompleks Taman
Proklamator ini terdapat monumen kecil berbentuk obelix. Monumen ini dibangun
sebagai peringatan satu tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Pada bagian sisinya
terdapat tulisan “Tugu Peringatan Satoe Tahoen Kemerdekaan Republik
Indonesia”. Pada sisi yang lain terdapat tulisan “Atas Oesaha Wanita
Djakarta”.
Selain
ketiga bangunan tersebut, di sekeliling taman terdapat berbagai pohon dan bunga
yang menjadikan Taman Proklamator semakin indah dan rimbun sehingga cocok sebagai
tempat santai dan bercengkerama dengan keluarga. Di sebelah kompleks taman
terdapat bangunan bernama Gedung Semesta yang merupakan bangunan yang dibuat
untuk menandai dimulainya pelaksanaan pembangunan nasional semesta berencana.
Untuk masuk ke taman ini pengunjung tidak dikenakan biaya. Namun diharapkan para pengunjung tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya seperti mencorat-coret monumen, membuang sampah sembarang atau menggunakan tempat tersebut untuk kegiatan-kegiatan negatif yang menganggu estetika.