Bagian terpenting dari kantor pemerintahan di dalam Balai Kota
(Stadhuis) adalah Dewan Kotapraja (College van Schepenen) dan Dewan Pengadilan
(Raad van Justitie).
Dewan
Kotapraja bersidang 3 (tiga) kali dalam seminggu sejak dibentuk pada tahun
1620. Dewan Kotapraja ini terdiri dari 5 (lima )
warga kota yang diangkat oleh
pemerintah, ditambah 4 (empat) pejabat VOC. Tidak ada demokrasi pada masa itu.
Keputusan Dewan Kotapraja pun dapat diubah oleh Gubernur Jendral dan para
penasehatnya yang berada dalam Benteng Batavia (Kasteel of Batavia) yang
letaknya hanya berjarak sekitar 500 (lima
ratus) meter ke arah utara.
Wewenang
Dewan Kotapraja mencakup semua perkara pidana dan perdata yang dialami warga
kota, baik persoalan utang-piutang, surat usaha dan ijin bangunan, pemeliharaan
jalan, jembatan serta kanal, penarikan pajak, pengawasan lembaga umum, standard
timbangan, urusan pasar dan penetapan harga tertentu, pengesahan perjanjian dan
pinjaman, dan lain-lain. Maka pada
masa itu setiap hari banyak warga yang keluar masuk kantor administrasi kota
ini.
Sedangkan di ruangan Dewan Pengadilan
(Raad van Justitie) yang berada di lantai 2 (dua) bangunan gedung Museum
Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah terdapat meja panjang yang digunakan
untuk menggelar sidang. Namun yang menarik perhatian adalah adanya sebuah
lemari berukuran besar yang terpampang di depan tembok sebelah sisi timur
ruangan.
Bentuk lemarinya sangat unik karena bercita rasa klasik yang sangat kental. Ukiran kayunya disepuh dari emas (prada). Hal ini ini membuktikan bahwa lemari ini bukan lemari biasa dan pastinya berharga sangat mahal pada masa itu.
Pada bagian atas di sisi sebelah
kiri terdapat patung Dewi Keadilan. Dikisahkan dulunya pada tangan kanan patung
ini membawa timbangan. Sedangkan di sisi sebelah kanan atas terdapat patung
Dewi Kebenaran. Dulunya, tangan kanan patung ini membawa cermin dan
tangan kiri mencekik seekor ular. Sekarang, atribut itu tidak ada lagi. Di
antara 2 (dua) patung tersebut terdapat ukiran yang menggambarkan 14 (empat
belas) lambang keluarga dari anggota Dewan Pengadilan, termasuk pada bagian paling
atas (puncak lemari) terdapat lambang keluarga presiden, Mr. Renier Stapel.
Lemari ini sendiri dibuat pada tahun 1747 dan memakan waktu selama setahun dalam proses pengerjaannya (selesai pada tahun 1748). Jika Anda ingin menyaksikan lemari ini, Anda dapat mengunjungi Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah).
Lemari ini sendiri dibuat pada tahun 1747 dan memakan waktu selama setahun dalam proses pengerjaannya (selesai pada tahun 1748). Jika Anda ingin menyaksikan lemari ini, Anda dapat mengunjungi Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah).
apa fungsi lemari ini?
ReplyDelete