Curug
Cimarinjung terletak di aliran Sungai Cimarinjung, Desa Ciemas, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat.
Curug
ini memiliki ketinggian sekitar 50 (lima
puluh) meter dimana oleh masyarakat sekitar sering disebut sebagai Curug Goong.
Menurut legenda, kawasan Cimarinjung dulunya adalah sebuah keratin alam ghaib
tempat peminjaman gamelan (perangkat alat musik tradisional Sunda). Pada
acara-acara perayaan tertentu masyarakat sering meminjam peralatan kesenian tersebut,
akan tetapi satu per satu peralatan tersebut hilang karena tidak dikembalikan.
Yang tersisa hanya sebuah gong (goong) yang masih tersembunyi di balik curug
tersebut. Pada hari-hari tertentu
konon masih sering terdengar alunan suara goong di situ.
Curug ini memiliki batuan dasar berupa
lapisan batuan sedimen berjenis batu pasir tufan dan breksi bagian dari Formasi
Jampang Anggota Cikarang yang berusia Miosen Bawah (23-16 juta tahun). Air
terjun yang terdapat di sekeliling Amphitheater Ciletuh, termasuk Curug
Cimarinjung ini terbentuk karena proses geologi yang membentuk bentang alam
amphitheater. Air terjun dapat terjadi karena adanya pengikisan yang lebih
cepat pada batuan yang lebih lunak yang melapisi di bawah batuan yang lebih
keras. Akibatnya akan terbentuk sebuah kolam pada dasar batuan yang lebih lunak
dan takik (seperti menggantung) pada batuan yang lebih keras. Aliran air akan
terus mundur seiring dengan proses pengikisan dan akan meninggalkan lembah yang
dalam dan air terjun diantara dinding batuannya.