Mungkin
diantara Anda ada yang sudah mencoba fasilitas terbaru Bandara Internasional
Soekarno-Hatta yaitu Skytrain dan Kereta Bandara. Dan bagi Anda yang belum
pernah menikmati layanan ini, Anda layak mencobanya jika kesempatan itu datang.
Skytrain
atau Kalayang atau Automated People Mover System (APMS) merupakan
fasilitas moda transportasi yang menghubungkan Terminal 1, Integrated Building,
Terminal 2, dan Terminal 3, yang disiapkan juga untuk menghubungkan secara
melingkar dengan Terminal 4 di masa mendatang.
Pengguna
APMS adalah penumpang yang turun dan datang diantara Integrated
Building dengan terminal-terminal
yang ada. Integrated Building merupakan fasilitas bangunan pengumpul antarmoda
kereta, bus, taksi, dan kendaraan pribadi, dimana seluruh penumpang bertemu
dengan seluruh antarmoda tersebut.
Panjang
track skytrain yang dibangun saat ini memiliki panjang sekitar 3.200 meter
dengan 4 (empat) lokasi shelter platform atau peron di masing-masing terminal,
integrated building, dan sebuah bangunan depot sebagai tempat maintenance
skytrain.
Untuk
mencari posisi skytrain, Anda bisa melihat tanda petunjuk yang ada di sekitar
terminal. Misal, di Terminal 3 yang merupakan terminal keberangkatan maskapai
Garuda Indonesia ,
terdapat petunjuk yang mudah dilihat yaitu gambar kepala kereta bertuliskan
Kalayang atau Skytrain. Jika posisi awal Anda berada di Terminal 3 ini maka
Kalayang tersebut akan berjalan menuju Terminal 2, Stasiun KA Bandara, dan
Terminal 1 (pp).
Selanjutnya,
jika Anda ingin menuju Jakarta dari Bandara Soekarno-Hatta, Anda juga dapat
mencoba menggunakan kereta bandara yang melayani rute bandara, Stasiun Batu
Ceper, Stasiun Duri, Stasiun Sudirman Baru, dan Stasiun Manggarai. Jumlah
perjalanan direncanakan sebanyak 124 KA per hari dengan pengoperasian dilakukan
secara bertahap yaitu tahap pertama 42 KA, tahap kedua 82 KA, dan tahap ketiga
124 KA.
KA
bandara sendiri memiliki 10 rangkaian kereta dengan masing-masing memiliki 6
gerbong dengan jumlah kursi sebanyak 272 kursi per rangkaian dan didukung
dengan fasilitas wifi, USB port, kursi untuk penyandang disabilitas, rak
bagasi, CCTV, dan toilet.
Kereta
buatan Bombardier Transportation dan PT INKA ini memiliki rata-rata waktu
tempuh 65 menit, kecepatan maksimum 70 km/jam, dan headway keberangkatan 30
menit sekali yang menggunakan trek baru dengan jalur ganda (double track)
sepanjang 12 (dua belas) kilometer yang dimulai dari Stasiun Batuceper di
Kelurahan Porsi Plawad Kota Tangerang hingga Bandara Internasional
Soekarno-Hatta. Sebagian jalur dibangun menggunakan sistem dan teknologi
konstruksi timbunan tinggi block beton dan maccaferi sekaligus yang
pertama dalam pembangunan jalur kereta api. Dalam jalur tersebut terdapat konstruksi
jembatan beton dengan panjang bentang mencapai 200 (dua ratus) meter. Kereta
bandara ini merupakan kereta bandara listrik pertama di Indonesia .
Energi listriknya disuplai dari 2 (dua) gardu traksi yang saling terintegrasi
dan terkontrol secara terpusat. Sebagian jaringan listriknya menggunakan
teknologi Overhead Conductor Rail (OCR) yang dikerjakan oleh anak
perusahaan PT KAI.
Pembelian
tiket KA bandara bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu via online, aplikasi mobile, dan vending machine bernama
ARTS (Airport Railways Ticketing System) yang dibangun sendiri oleh PT
Railink dengan mengadopsi teknologi terkini dan terus dikembangkan dengan
mengusung 3 (tiga) nilai inovatif : everywhere (bisa dibeli dimanapun
via online), cashless (tanpa uang tunai), dan manless (tanpa
bantuan petugas loket). Cara menggunakan ARTS ini diawali dengan memencet
tombol Ticket lalu pilih menu Buy Ticket dan pilih menu Regular
atau Reserve Seat (S) Pilih lokasi kedatangan dan tujuan keberangkatan.
Pilih jam keberangkatan yang diinginkan. Isi nomor telepon dan pastikan terisi
dengan benar, lanjutkan dengan menekan tombol Next. Periksa kembali rincian
pesanan Anda lalu pilih metode pembayaran dimana terdapat 3 (tiga) jenis metode
pembayaran yaitu kartu debit, kartu kredit, dan kartu prepaid. Jika memakai
kartu debit, gesek kartu Anda dengan mengarahkan garis magnetic pada belakang
kartu ke sisi kanan mesin EDC, masukkan PIN, lalu tekan tombol berwarna hijau
untuk menyelesaikan pembayaran. Jika menggunakan kartu kredit, masukkan kartu
ke dalam mesin EDC dengan mengarahkan bagian chip ke dalam dalam mesin lalu
masukkan PIN dan akhiri dengan menekan tombol warna hijau. Terakhir, jika
menggunakan kartu prepaid, pilih menu pembayaran kartu prepaid pada reader
RFID. Khusus untuk prepaid T-Cash lanjutkan dengan memasukkan PIN dan tekan
tombol warna hijau di mesin EDC. Setelah pembayaran dinyatakan sukses, tiket
dan struk akan keluar melalui bagian bawah dari vending machine
tersebut.
Saat
saya menggunakan kereta bandara ini dikenakan biaya sebesar Rp 35 ribu untuk
sekali jalan dimana jadwal keberangkatan dari bandara Soekarno Hatta dimulai
sejak pukul 06.20 WIB dan berakhir pukul 22.50 WIB. Sedangkan keberangkatan
dari Stasiun Sudirman Baru dimulai pada pukul 04.51 WIB dan berakhir pada pukul
21.51 WIB.