Pada
saat mengikuti acara CFD (Car Free Day) Jakarta
waktu lalu, saya menyempatkan diri mengunjungi museum yang berlokasi di Jl.
Medan Merdeka Barat No.12 Jakarta Pusat. Dengan hanya membeli tiket masuk
sebesar Rp 5000,00 (dewasa) dan Rp 2000,00 (anak-anak), saya berkesempatan
mengeksplore seluruh sudut bagian museum.
Namun demikian, dari 2 (dua) bagian
gedung yaitu Gedung A dan Gedung B, pengunjung saat ini hanya bisa memasuki
Gedung B karena Gedung A-nya sedang dalam masa renovasi (dari pengumuman,
penutupan Gedung A tersebut dilakukan sampai dengan 31 Juli 2018).
Setelah
membayar karcis masuk dan menitipkan tas (juga tidak boleh membawa makanan dan
minuman dari luar), saya memperoleh brosur kecil yang berisi seputar informasi
tentang Museum Nasional. Histori atau sejarah berdirinya museum ini akan saya
tuangkan dalam postingan kali ini.
Awal
mula pendirian Museum
Nasional dimulai dengan dibentuknya Bataviaasch Genootschap van Kunsten en
Wetenschappen (BG) oleh pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778 . Tujuan didirikannya
organisasi ini adalah untuk memajukan penelitian di bidang ilmu pengetahuan dan
seni. Awalnya, bangunan museum berada di Jl. Majapahit dan sejalan dengan
koleksinya yang makin bertambah, pada tahun 1862 pemerintah Hindia Belanda
memutuskan untuk membangun gedung museum yang baru yang berlokasi di Jl. Medan
Merdeka Barat No.12 yang masih bertahan sampai sekarang. Gedung museum ini
dibuka untuk umum pada tahun 1868.
Selain
disebut sebagai Museum Nasional, museum ini juga dikenal dengan sebutan Museum
Gajah karena terdapat patung gajah di pelataran depan museum. Patung ini adalah
hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V), Thailand ,
yang pernah mengunjungi museum ini pada tahun 1871.
Hingga
saat ini, jumlah koleksi yang tersimpan di Museum Nasional lebih dari 150.000
buah yang terbagi dalam 2 (dua) bagian bangunan yaitu Gedung A dan Gedung B.
Gedung A yang saat ini sedang direnovasi berisi koleksi sejarah, koleksi
tekstil, koleksi keramik, koleksi etnografi, koleksi prasejarah, dan koleksi
arkeologi. Sedangkan Gedung B berisi sejumlah koleksi benda-benda bersejarah
yang tersimpan di 4 (empat) lantai yang berbeda.
Jika
Anda tertarik mengunjungi museum ini jangan datang di hari Senin atau hari
libur nasional karena ditutup untuk umum. Anda bisa datang pada hari Selasa sd
Jum’at (jam 08.00 sd 16.00 WIB) atau Sabtu sd Minggu (jam 08.00 sd 17.00 WIB).