Apa
yang Anda bayangkan jika Anda harus naik kereta ekonomi jarak jauh dengan waktu
tempuh lumayan lama ?. Badan pegal dan membosankan, mungkin itu yang pertama
muncul di benak kita. Jawaban yang tidak salah. Namun demikian, menaiki KA
ekonomi di jaman sekarang tidak selalu sama dengan naik KA ekonomi jaman
baheula.
Menjajal
hal baru selalu menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi seseorang yang
tidak ingin melewatkan kesempatan untuk melakukannya. Saya pun begitu. Mumpung
fisik, waktu, dan biaya masih memungkinkan, saya kadang ingin mencoba suatu hal
baru yang belum pernah dilakukan. Hal ini untuk memperkaya pengalaman kita
selama menjalani kehidupan di dunia ini. Juga bisa menjadi bahan cerita kepada
anak keturunan ketika usia terus melaju menjadi tua !.
Jika
Anda ingin mencoba melakukan perjalanan super lama ini sebaiknya jangan membawa
balita atau manula. Kasihan jika lamanya waktu perjalanan membuat mereka
menjadi tak nyaman dan harus terkuras fisiknya. Kecuali jika tidak ada pilihan
lain demi mengefisienkan segi biaya. Dan dari sisi biaya, pilihan menggunakan
KA ekonomi memang dapat menjadi alternatif yang tepat meski harus rela berbagi
tempat dengan penumpang lain. Faktor privacy harus dibuang jauh-jauh, seperti
halnya di KA Serayu ini. Tempat duduk yang disediakan menggunakan format 3-3
dengan bangku saling berhadapan sehingga tidak mungkin kita mendapatkan tempat
duduk yang lega.
Pada
saat saya hendak menuju kampung halaman guna menghadiri pernikahan keponakan di
akhir bukan April 2018 lalu, saya mengambil alternatif dengan mencoba memesan
tiket KA Serayu dengan keberangkatan pukul 21.00 WIB dan sampai di keesokan
harinya pada pukul 08.00 WIB. Harga tiketnya terbilang cukup murah, hanya dengan
merogoh kocek seharga Rp 74.500,00, saya bisa melakukan perjalanan jauh dari Jakarta
menuju Purwokerto dengan moda transportasi kereta api.
Pemesanan
tiket dilakukan secara online di salah satu perusahaan OTA (Online Travel
Agency) yang sudah cukup ternama di Indonesia .
Pembayaran juga dilakukan secara online saat itu juga guna mendapatkan
kepastian tempat duduk. Voucher pemesanan tiket ini yang nanti harus dibawa ke
stasiun guna ditukar dengan tiket yang asli.
KA
ekonomi Serayu yang saya naiki berangkat dari Stasiun Pasar Senen Jakarta dan
berakhir di Stasiun Purwokerto dimana selama rute perjalanan akan melewati
begitu banyak stasiun di berbagai daerah, mulai dari Purwakarta, Padalarang,
Kiaracondong, Cibatu, Warungbandrek, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Langen,
Cipari, Sidareja, Gandrungmangun, Kawunganten, Maos, dan Kroya, sebelum sampai
di tujuan pemberhentian akhir di Purwokerto.
Sebelum
masuk ke dalam Stasiun Pasar Senen, saya tidak lupa mengisi perut dulu dengan
mencicipi makan malam di warung pinggir jalan di dekat lokasi. Setelah selesai
dengan urusan perut, selanjutnya saya menuju mesin pencetak tiket di CIC
(Check-In Counter). Dengan memasukkan kode booking, kita bisa mendapatkan tiket
asli di mesin tersebut untuk selanjutnya ditunjukkan ke bapak-bapak penjaga
tiket di pintu masuk peron.
Apa
yang akan Anda lihat di dalam gerbong KA ekonomi Serayu ?. Layout tempat duduk
menggunakan format tiga-tiga baik bangku sebelah kanan maupun kiri sehingga
jika bangkunya saling berhadapan maka dalam 1 (satu) deret pada 1 (satu) sisi,
ada 6 (enam) orang sekaligus yang harus berbagi ruang. Tak dapat dihindari
bahwa space yang terbatas membuat ruang gerak ikut terbatas. Untuk meluruskan
kaki saja mengalami kesulitan jika di hadapan kita persis ada penumpang lain
yang duduk. Namun demikian, perjalanan seperti ini bisa saja menjadi tidak
terlalu membosankan apabila kita bepergian secara berombongan, atau Anda pas
kebetulan ketemu dengan penumpang lain yang enak diajak bicara (tapi ini pun
kalau Anda juga suka ngobrol !). Di bangku terdekat dengan jendela terdapat
colokan listrik yang dapat dipakai untuk mencharge handphone atau laptop (tapi
lebih baik urungkan niat Anda membuka laptop jika seat di sebelah depan atau
samping Anda terisi orang. Lebih baik berhati-hati daripada Anda menjadi
sasaran kejahatan orang lain. Intinya jangan terlalu menampakkan diri Anda
memiliki banyak perhiasan atau barang-barang berharga di sebuah angkutan
perjalanan yang dipenuhi dengan penumpang, meskipun keamanan di kereta pada
jaman sekarang tentunya lebih baik dibanding jaman-jalan dulu. (Seharusnya)
tidak ada lagi penumpang gelap tanpa tiket yang menyusup ke gerbong kereta, pun
dengan pedagang asongan yang saat ini sudah tidak boleh masuk lagi ke dalam.
Boro-boro masuk ke rangkaian kereta, berjualan di sepanjang peron saja sudah
dilarang. Larangan lain yang cukup ketat adalah tidak boleh merokok di
sepanjang perjalanan. Jika ketahuan Anda merokok, Anda akan diturunkan secara
paksa di stasiun terdekat !.
Melalui
sedikit perjuangan karena susah untuk dapat beristirahat dengan rileks,
akhirnya saya dan penumpang lain sampai juga di stasiun tujuan akhir yaitu
Purwokerto. Dan tuntas sudah rasa penasaran sekaligus kekhawatiran saya
menggunakan KA ekonomi. Asal kita waspada dan mempersiapkan fisik dengan baik,
perjalanan jauh dengan transportasi kelas ekonomi dapat menjadi sebuah
pengalaman yang mengasyikkan.