Jika
CFD (Car Free Day) selama ini identik dengan olah raga ringan atau
bahkan kadang hanya digunakan sebagai ajang kongkow atau rekreasi dan
bercengkerama bersama keluarga maka tidak halnya dengan Car Free Day
yang pertama kali saya ikuti di Jakarta
ini. Acara mingguan yang digelar Pemprov DKI Jakarta ini benar-benar saya
gunakan untuk melakukan olah raga tepatnya jalan santai dengan menempuh
perjalanan sepanjang kurang lebih 5 km, bermula dari Dukuh Atas, Jakarta Pusat,
dan berhenti di Stadion Bung Karno, Jakarta Selatan.
Berjalan
kaki sesungguhnya bukan hal baru bagi saya. Sejak sekolah dasar sampai SMP,
saya terbiasa berjalan kaki dari rumah menuju sekolah. Hanya pas SMA saya harus
menggunakan sepeda motor atau kadang angkot karena jarak sekolahan yang lumayan
jauh dari rumah. Saat kuliah pun, pulang pergi dari kost ke kampus sering
menggunakan kaki, kecuali dalam keadaan ingin cepat sampai atau dalam kondisi
yang sudah tidak kuat untuk berjalan.
Selain
mendapat manfaat untuk kebugaran, berjalan kaki akan memudahkan kita untuk
melihat keadaan sekitar selama jalur perjalanan dilalui. Sehingga ketika suatu
saat melewati jalan yang sama, paling tidak kita tidak merasa asing kembali.
Dan waktu atau saat yang paling tepat untuk berjalan kaki di jalanan tanpa
harus khawatir dengan lalu lalang kendaraan yang lewat adalah pada saat
momentum seperti ini, Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan.
Apalagi di kota metropolitan
seperti Jakarta , menyusuri jalan
protokol tanpa ada hambatan tentu menjadi saat-saat yang menyenangkan dan tak
terlupakan.
Awalnya
saya hendak membidik Bundaran HI sebagai tujuan kedatangan saya di acara Car
Free Day 01 April 2018 .
Namun karena bus Transjakarta dari Ragunan ke Monas yang ditunggu tak ada yang
lewat-lewat di Halte Kuningan Timur maka saya akhirnya menaiki Transjakarta
dengan tujuan akhir Dukuh Atas, Sudirman. Dan ternyata setelah sampai di
lokasi, titik ini pun sudah ramai dikunjungi warga Jakarta
yang juga ingin menikmati hari libur di acara yang sama. Setelah menyempatkan
diri sebentar untuk mengisi perut, saya lalu mulai melakukan “long march”,
mengikuti sejumlah besar arus peserta Car Free Day yang berjalan kaki ke
arah selatan. Perjalanan ini antara lain melewati sejumlah gedung dan landmark
ternama di kanan kiri jalan seperti gedung PNM, Indocement, Indofood, Astra,
Marein, Da Vinci, Manulife, Taman Semanggi, IDX, CIMB Niaga, Dirjen Pajak, dan
berakhir di Stadion Gelora Bung Karno dengan mengelilingi stadion 1 (satu) kali
putaran. Total jarak tempuh yang saya lalui dari Dukuh Atas sampai Stadion
Gelora diperkirakan sekitar 5 (lima )
KM. Cukup lumayan untuk melatih otot-otot kaki menempuh perjalanan yang tak
biasa karena selama ini paling banter hanya dipakai dalam perjalanan pergi
pulang dari kost ke kantor yang tak seberapa jauh.
Sisi
lain dari Car Free Day akan banyak Anda jumpai jika Anda berkesempatan
mengikuti acara ini secara langsung. Yang jelas, selain bertujuan untuk
berolahraga, ajang ini juga menjadi tempat semua orang untuk menunjukkan
ekspresinya masing-masing baik secara individu maupun kelompok. Berbagai
komunitas berkumpul di tempat ini seperti komunitas sepeda, skate, sampai
sejumlah pengamen jalanan dan bahkan ondel-ondel Betawi yang terkenal itu.
Pedagang dengan aneka jualan ikut memanfaatkan acara ini untuk mengais rejeki,
mulai dari gerobak makanan dan minuman, penjual pisang, kaos, mainan anak-anak,
sepatu, aksesoris handphone, dan sebagainya.
Perjalanan menyusuri jalan protokol ibukota di acara Car Free Day itu saya akhiri di Stadion Gelora Bung Karno, tempat favorit yang menjadi incaran wargaJakarta untuk berolahraga. Namun karena waktu itu sudah menjelang siang, sudah
banyak warga yang meninggalkan stadion, hanya ada sejumlah tenda-tenda jualan
di sisi luar stadion (sebelah Gedung FX Sudirman) yang masih ramai dikunjungi
orang. Saya yang kadung sudah sampai di kompleks stadion, mau tidak mau harus
sekalian mencoba masuk ke dalam agar rasa penasaran tidak menghantui. Bangunan
stadion waktu itu masih terlihat dalam proses renovasi terutama pada bangunan
pintu masuk yang dibuat lebih bagus dan rapi. Entah di dalam seperti apa
pekerjaan renovasinya karena tidak ada akses bagi pengunjung untuk masuk ke
dalam lapangan. Secara umum dari luar tampak lebih keren penampilan stadion
kebanggaan Indonesia yang satu ini. Setelah memutari stadion dalam 1 (satu) kali putaran,
saya mengakhiri petualangan setengah hari itu dalam acara Car Free Day Jakarta , 01 April 2018 . Anda ingin mencobanya ?.
Perjalanan menyusuri jalan protokol ibukota di acara Car Free Day itu saya akhiri di Stadion Gelora Bung Karno, tempat favorit yang menjadi incaran warga