Sosok Ridwan Kamil saat ini
sedang ramai diperbincangkan di jagat dunia politik saat Walikota Bandung ini
maju dalam bursa Pilkada Jawa Barat tahun 2018 sebagai calon gubernur yang diusung
oleh koalisi dari beberapa partai pendukung. Namun dalam tulisan ini tidak hendak dibahas mengenai pencalonannya sebagai gubernur Jawa Barat.
Sebagai sarjana arsitektur
jebolan ITB, salah satu karya Ridwan Kamil yang cukup fenomenal adalah desain
Masjid Al-Irsyad yang dikatakannya sebagai karya yang paling emosional. Ridwan
Kamil mengerjakan desain masjid ini sebagai "in memory of his
father". Saat merancangnya, dia teringat terus-menerus almarhum ayahnya
yang pernah diberi amanah sebagai Ketua DKM Masjid Al-Irsyad. Sewaktu kecil,
Ridwan Kamil sering membantu ayahnya berbelanja barang-barang material untuk
membangun masjid.
Masjid Al-Irsyad adalah sebuah
bangunan masjid yang terletak di kawasan kota
mandiri Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Masjid ini berbentuk
bujur sangkar berukuran 28,47 m x 28,5 m dan berdiri di atas lahan seluas 1100
m2 serta dapat menampung sekitar 1500 jamaah. Atas keunikan desainnya, masjid
ini berhasil menyabet penghargaan "Building of The Year 2010" dari
National Frame Building Association untuk kategori Religious Architecture.
Keunikan masjid ini terletak pada bentuk bangunan yang bergaya minimalis modern
menyerupai bentuk Ka'bah di Mekkah. Umumnya, sebuah masjid memiliki kubah
sebagai ciri khas tempat ibadah umat muslim, namun pada bangunan masjid ini
tidak ditemui adanya bentuk kubah. Di samping itu, terlihat desain unik pada
dinding bangunan yang berpola kalimat syahadat.
Bagian lain yang terlihat unik
adalah di area mihrab yang dirancang terapung di atas air dengan kolam setengah
lingkaran yang mengelilingi bagian ini. Kolam ini juga menjadi pembatas antara
ruang dalam dengan ruang luar masjid. Pada siang hari, air kolam berfungsi
memantulkan cahaya matahari sehingga ruang utama sholat menjadi lebih terang.
Di tengah kolam terdapat "bola dunia" yang terbuat dari tembaga dan
terdapat lafadz "Allah".
Pada arah kiblat tidak terdapat
dinding penghalang dengan bagian luar sehingga jamaah dan imam masjid bisa
melihat atau "berinteraksi" langsung dengan alam berupa perbukitan
yang berada di sebelah barat masjid.
Dapat disimpulkan bahwa masjid
ini tidak saja dapat memenuhi fungsinya sebagai tempat ibadah umat Islam namun
dari segi estetika telah berhasil menciptakan sebuah karya seni yang indah dan
dapat memenuhi aspek kenyamanan penggunanya.