Bagi pemilik mobil tentunya sudah
tidak asing lagi dengan spare part yang satu ini : tutup radiator. Ketika kita
memeriksa kondisi air radiator, kita harus melepas tutup radiator yang terdapat
kode penanda tekanan yaitu 0,9 bar atau 1,1 bar.
Di dalam tutup radiator terdapat
komponen karet dan spring atau peer yang bekerja seperti klep yang dapat
membuka dan menutup. Jadi ketika suhu air di dalam radiator mencapai suhu
tertentu, klep akan membuka sehingga air yang berada di dalam radiator akan
mengalir menuju tabung reservoir. Sebaliknya, saat mesin sudah dingin, air di
reservoir akan kembali masuk ke radiator.
Yang menjadi persoalan adalah
jika tutup ini rusak atau tidak berfungsi normal. Ciri-cirinya antara lain air
di dalam radiator sering berkurang sedangkan di reservoir selalu penuh, bahkan
mungkin sampai tumpah (akibat klep yang selalu membuka terus). Ciri lain adalah
mesin terasa cepat panas dan tenaga lama kelamaan menjadi loyo atau menurun.
Saat dilihat reservoir, tidak ada air akibat klep yang tidak mau membuka. Jika
sudah begini, sebaiknya tutup radiator segera diganti. Bila dibiarkan terus,
lama kelamaan air akan cepat habis karena cepat menguap yang ujung-ujungnya
mengakibatkan mesin cepat panas.
Yang harus diperhatikan, tutup radiator ini ada 2 (dua) jenis yaitu yang bertekanan 0,9 bar dan 1,1 bar. Jika tidak menggunakan tipe yang sama dengan bawaan mobil, akibatnya hampir mirip seperti kejadian tutup radiator rusak. Sebagai contoh, jika biasa memakai 0,9 bar lalu dipasang 1,1 bar, efeknya, klep tutup radiator akan membuka lebih lama sehingga sirkulasi di dalam radiator menjadi tidak lancar dan suhu semakin tinggi. Ujung-ujungnya, mesin akan cepat panas dan dapat mengakibatkan overheat. Sebaliknya, jika biasa memakai 1,1 bar lalu diganti dengan 0,9 bar, akibatnya klep akan cepat membuka sehingga air di radiator akan cepat mengalir ke reservoir. Jika terlalu banyak air masuk ke reservoir, lama kelamaan air di dalam radiator akan berkurang. Ujung-ujungnya, sistem pendinginan mesin tidak bekerja maksimal dan mesin akan cepat panas.
Yang harus diperhatikan, tutup radiator ini ada 2 (dua) jenis yaitu yang bertekanan 0,9 bar dan 1,1 bar. Jika tidak menggunakan tipe yang sama dengan bawaan mobil, akibatnya hampir mirip seperti kejadian tutup radiator rusak. Sebagai contoh, jika biasa memakai 0,9 bar lalu dipasang 1,1 bar, efeknya, klep tutup radiator akan membuka lebih lama sehingga sirkulasi di dalam radiator menjadi tidak lancar dan suhu semakin tinggi. Ujung-ujungnya, mesin akan cepat panas dan dapat mengakibatkan overheat. Sebaliknya, jika biasa memakai 1,1 bar lalu diganti dengan 0,9 bar, akibatnya klep akan cepat membuka sehingga air di radiator akan cepat mengalir ke reservoir. Jika terlalu banyak air masuk ke reservoir, lama kelamaan air di dalam radiator akan berkurang. Ujung-ujungnya, sistem pendinginan mesin tidak bekerja maksimal dan mesin akan cepat panas.