"Engine flush" dapat
diartikan sebagai "pembilasan mesin" yang biasanya dilakukan pada
saat proses ganti oli guna "meluruhkan" pelumas lama dan kotoran
mesin yang menempel di dalamnya.
Engine flush ini ibarat proses detoksifikasi pada manusia dengan cara mengeluarkan racun-racun yang bersarang dalam organ tubuh sehingga kondisi kesehatannya tetap dapat dipertahankan dengan baik. Hal yang sama berlaku untuk kendaraan dimana segala kotoran yang menempel di bagian mesin mobil harus dikeluarkan agar tidak membahayakan performa mesin ke depannya.
Meski tidak termasuk dalam daftar service oleh pabrik namun banyak bengkel resmi yang merekomendasikan pemakaian produk ini. Bahkan saat ini sudah banyak konsumen yang meminta sendiri untuk dilakukan engine flush pada mobilnya tanpa ditawari oleh mekanik.
Meski tidak termasuk dalam daftar service oleh pabrik namun banyak bengkel resmi yang merekomendasikan pemakaian produk ini. Bahkan saat ini sudah banyak konsumen yang meminta sendiri untuk dilakukan engine flush pada mobilnya tanpa ditawari oleh mekanik.
Engine flush menggunakan cairan
yang berfungsi untuk meluruhkan kotoran yang melekat pada sisa pembakaran
dimana apabila tidak dibersihkan maka dalam jangka panjang dapat merusak mesin
karena kotoran lama-lama akan terdorong melewati ring piston. Terjadinya
gesekan antara silinder dan ring piston akan semakin besar jika terdapat
kotoran di dalamnya. Selain itu daya kerja oli juga akan menjadi berkurang.
Cara kerja cairan ini mirip
dengan pembersih ruang bakar dan carburator cleaner yaitu melunturkan deposit
yang menempel. Sayangnya, masih ada diantara mekanik yang kadang menggunakan
bensin, solar, atau minyak tanah, untuk proses engine flush. Bahan-bahan ini
dapat merusak seal atau komponen karet di dalam mesin. Gunakan cairan khusus
engine flush yang banyak dijual di pasaran.
Adapun pemakaian engine flush ini
dilakukan di tiap penggantian oli beserta filternya, misal per 10.000
kilometer. Caranya, sebelum membuang oli mesin, campurkan dulu cairan engine
flush ke dalam mesin yang menyala. Setelah cairan dimasukkan dalam kondisi
mesin menyala, biarkan mesin berputar stasioner selama 5-10 menit atau paling
lama 15 menit. Proses ini harus dilakukan secara cermat sebab proses pembilasan
dengan engine flush ini tidak boleh dilakukan terlalu lama. Begitu juga dengan
banyaknya cairan engine flush yang dipakai. Biasanya volume per kemasan sudah
ditakar untuk 1 (satu) kali penggunaan.
Jika sudah selesai, buang oli
mesin lalu isi dengan oli baru. Satu hal yang penting, proses engine flush ini
sebaiknya dilakukan pada saat penggantian oli beserta filternya. Jika tidak,
dikhawatirkan cairan kimia akan mengenai membran filter dan membuatnya rusak.