Pasar Uang dapat didefinisikan
sebagai pasar jangka pendek untuk membeli atau mendiskon dana dan atau
instrumen investasi jangka pendek, seperti surat sanggup bayar (promissory notes),
sertifikat deposito, dan commercial paper lainnya.
Banyak investor lembaga
menggunakan Reksadana Pasar Uang sebagai tempat untuk memarkir dana dalam
jangka pendek sebelum dana tersebut diinvestasikan ke tempat lain. Mengapa ?.
Pertama, karena likuiditas. Unit Penyertaan Reksadana Pasar Uang sering
dikatakan sebagai instrumen yang setara dengan kas (cash equivalent) seperti
halnya simpanan di bank. Maksudnya, instrumen ini dengan cepat dan tanpa risiko
tambahan dapat diubah menjadi cash. Kedua, Reksadana Pasar Uang menjanjikan
hasil investasi yang lebih tinggi daripada simpanan di bank, sedangkan
risikonya boleh dibilang sama dengan menempatkan uang di bank. Pasalnya,
Reksadana Pasar Uang menempatkan dananya di instrumen pasar uang seperti
deposito berjangka, surat berharga pemerintah
dan surat
berharga pasar uang yang berjangka kurang dari 1 (satu) tahun.
Bank mungkin juga menempatkan dananya di instrumen pasar uang. Namun dalam hal ini Reksadana Pasar Uang bisa melakukannya lebih baik daripada bank karena lebih efisien. Mengapa demikian ?. Bank mempunyai biaya tetap (overhead cost) yang lebih besar karena memiliki banyak staf dan mengoperasikan banyak kantor cabang, sedangkan Reksadana Pasar Uang mungkin hanya mempunyai puluhan staf dan beberapa cabang.
Kalau menempatkan dananya di bank, Reksadana Pasar Uang bisa memperoleh hasil investasi lebih baik daripada kalau investor individual melakukannya. Hal ini karena bank menawarkan suku bunga simpanan secara bertingkat. Misalnya untuk saldo rata-rata sebulan di bawah Rp 50 juta maka suku bunga yang ditawarkan misalnya 10%, sedangkan untuk saldo rata-rata antara Rp 50 juta dan Rp 100 juta, bunganya mungkin 12%, dan di atas Rp 100 juta bunganya 13%, dst. Ketentuan ini dicantumkan di depan konter-konter bank sehingga sering disebut sebagai counter rate. Diluar counter rate, bank juga menawarkan special rate yaitu suku bunga khusus untuk saldo simpanan yang sangat besar, misalnya miliaran rupiah. Selisih antara counter rate dan special rate ini bisa berkisar antara 2-3% atau bahkan lebih besar. Besarnya selisih ini lebih besar dari biaya manajemen yang dipungut pengelola reksadana.
Sekarang, misalnya uang Anda sebesar Rp 5 juta disimpan di bank. Untuk uang itu Anda akan memperoleh hasil bunga sebesar 10%. Kalau uang tersebut diinvestasikan di Reksadana Pasar Uang maka uang Anda akan dikumpulkan bersama dengan dana investor lain. Kalau dana ini ditempatkan di bank yang sama maka pada akhirnya Anda akan memperoleh hasil bunga yang lebih besar.
Dari kacamata investor, kelebihan menyimpan uang di bank adalah bahwa simpanan tersebut dijamin oleh pemerintah sampai adanya jaminan lain berupa asuransi deposito, sedangkan di reksadana tidak. Namun perlu diingat bahwa adanya jaminan inilah yang membuat suku bunga menjadi rendah. Selain itu, dalam hal likuiditas dan aksesibilitas, bank tetap lebih baik. Karena banyaknya cabang, deposan bisa lebih leluasa dan lebih mudah melakukan transaksi perbankan. Di Reksadana Pasar Uang, investor perlu beberapa hari setelah transaksi dilakukan, untuk menerima hasil penjualan kembali Unit Penyertaan.
Reksadana Pasar Uang ini cocok dibeli oleh investor pemula atau yang tidak berani mengambil risiko tinggi dan mempunyai tujuan investasi jangka pendek, misalnya akan digunakan untuk membayar rumah setahun atau dua tahun ke depan. Akan riskan jika uang investor pemula ini diinvestasikan pada reksadana saham dengan horizon waktu lebih dari satu atau dua tahun. Namun demikian, karena Reksadana Pasar Uang menawarkan potensi risiko paling rendah maka kesempatan Reksadana Pasar Uang untuk berkembang juga paling kecil dibandingkan dengan reksadana lainnya.
Nah, jika Anda tertarik untuk mencoba menanamkan investasi di Reksadana Pasar Uang, banyak sekali perusahaan reksadana atau perusahaan asset manajemen yang menyediakan produk ini. Dengan kecanggihan teknologi, proses pendaftarannya pun sekarang bisa lebih praktis yaitu melalui pengajuan aplikasi secara online.
Bank mungkin juga menempatkan dananya di instrumen pasar uang. Namun dalam hal ini Reksadana Pasar Uang bisa melakukannya lebih baik daripada bank karena lebih efisien. Mengapa demikian ?. Bank mempunyai biaya tetap (overhead cost) yang lebih besar karena memiliki banyak staf dan mengoperasikan banyak kantor cabang, sedangkan Reksadana Pasar Uang mungkin hanya mempunyai puluhan staf dan beberapa cabang.
Kalau menempatkan dananya di bank, Reksadana Pasar Uang bisa memperoleh hasil investasi lebih baik daripada kalau investor individual melakukannya. Hal ini karena bank menawarkan suku bunga simpanan secara bertingkat. Misalnya untuk saldo rata-rata sebulan di bawah Rp 50 juta maka suku bunga yang ditawarkan misalnya 10%, sedangkan untuk saldo rata-rata antara Rp 50 juta dan Rp 100 juta, bunganya mungkin 12%, dan di atas Rp 100 juta bunganya 13%, dst. Ketentuan ini dicantumkan di depan konter-konter bank sehingga sering disebut sebagai counter rate. Diluar counter rate, bank juga menawarkan special rate yaitu suku bunga khusus untuk saldo simpanan yang sangat besar, misalnya miliaran rupiah. Selisih antara counter rate dan special rate ini bisa berkisar antara 2-3% atau bahkan lebih besar. Besarnya selisih ini lebih besar dari biaya manajemen yang dipungut pengelola reksadana.
Sekarang, misalnya uang Anda sebesar Rp 5 juta disimpan di bank. Untuk uang itu Anda akan memperoleh hasil bunga sebesar 10%. Kalau uang tersebut diinvestasikan di Reksadana Pasar Uang maka uang Anda akan dikumpulkan bersama dengan dana investor lain. Kalau dana ini ditempatkan di bank yang sama maka pada akhirnya Anda akan memperoleh hasil bunga yang lebih besar.
Dari kacamata investor, kelebihan menyimpan uang di bank adalah bahwa simpanan tersebut dijamin oleh pemerintah sampai adanya jaminan lain berupa asuransi deposito, sedangkan di reksadana tidak. Namun perlu diingat bahwa adanya jaminan inilah yang membuat suku bunga menjadi rendah. Selain itu, dalam hal likuiditas dan aksesibilitas, bank tetap lebih baik. Karena banyaknya cabang, deposan bisa lebih leluasa dan lebih mudah melakukan transaksi perbankan. Di Reksadana Pasar Uang, investor perlu beberapa hari setelah transaksi dilakukan, untuk menerima hasil penjualan kembali Unit Penyertaan.
Reksadana Pasar Uang ini cocok dibeli oleh investor pemula atau yang tidak berani mengambil risiko tinggi dan mempunyai tujuan investasi jangka pendek, misalnya akan digunakan untuk membayar rumah setahun atau dua tahun ke depan. Akan riskan jika uang investor pemula ini diinvestasikan pada reksadana saham dengan horizon waktu lebih dari satu atau dua tahun. Namun demikian, karena Reksadana Pasar Uang menawarkan potensi risiko paling rendah maka kesempatan Reksadana Pasar Uang untuk berkembang juga paling kecil dibandingkan dengan reksadana lainnya.
Nah, jika Anda tertarik untuk mencoba menanamkan investasi di Reksadana Pasar Uang, banyak sekali perusahaan reksadana atau perusahaan asset manajemen yang menyediakan produk ini. Dengan kecanggihan teknologi, proses pendaftarannya pun sekarang bisa lebih praktis yaitu melalui pengajuan aplikasi secara online.