Komponen pengapian menentukan
tenaga mesin karena berhubungan dengan kinerja pembakaran. Jadi jika sistem
pengapian mengalami masalah, tenaga mesin akan ikut terpengaruh. Berikut
poin-poin seputar penjagaan atau perawatan komponen perapian mobil :
1. Perhatikan selalu kondisi
kabel-kabel dan soket
Sistem pengapian tidak langsung (indirect ignition) melibatkan banyak
kabel yang terhubung dengan soket, mulai dari kabel busi, kabel distributor,
dan lainnya. Lapisan kabel yang terkelupas atau sobek akan berpotensi
menimbulkan hubungan arus pendek (korslet). Sementara kondisi soket yang kotor
atau longgar dapat mengganggu kerja pengapian.
2. Bersihkan soket distributor
jika terlihat kotor
Pada soket atau sambungan antar
kabel berpotensi berkumpulnya debu dan karat. Bersihkan dengan cairan penetran
agar karat tak menumpuk. Lantas kencangkan soket distributornya.
3. Perhatikan kondisi sambungan
koil
Pada pengapian langsung (direct ignition), sambungan antara koil
dan busi berpotensi menjadi kotor atau longgar. Bersihkan dan kencangkan
kembali agar arus listrik kembali lancar. Jika dibiarkan longgar, mesin akan
terasa pincang serta dapat menimbulkan loncatan bunga api.
4. Jaga komponen pengapian agar
terhindar dari rembesan oli
Kehadiran rembesan atau kebocoran
oli mesin bila terkena komponen pengapian seperti kabel busi atau koil akan
menimbulkan korosi. Kadang oli bisa masuk ke sela-sela kepala silinder karena
packing-nyabocor.
5. Musim hujan belum berlalu
Untuk ini, sehabis berkendara
pada musim hujan, periksa kondisi komponen pengapian agar terhindar dari air.
Jika tidak, bahaya korsleting akan mengintai mobil Anda.
6. Jangan nekad menerobos
genangan air
Menerobos genangan air akan
berpotensi masuknya air ke dalam ruang mesin yang dapat membasahi komponen
pengapian seperti kabel dan socket. Jika pun terpaksa, usahakan lewati genangan
air yang tingginya tidak melewati setengah dari diameter roda.
7. Jangan lupa dengan perawatan
berkala
Beberapa komponen pengapian
seperti busi, kabel busi dan koil harus selalu dicek kondisinya ke bengkel
terdekat, untuk mengetahui apakah usia pakainya telah habis. Untuk busi
standard umumnya umur pakainya di antara 10.000 sd 20.000 kilometer, tergantung
jenis busi dan pemakaian. Busi yang sudah menurun kemampuannya akan berdampak
pada konsumsi BBM dan naiknya tingkat emisi sebagai akibat proses pembakaran
yang terjadi di mesin tidak sempurna.