Pangeran Benawa, Raja Pajang Ketiga Setelah Sultan Hadiwijaya
Pangeran Benawa merupakan pembunuh Arya Pangiri di mana Arya Pangiri sendiri merupakan Raja Pajang kedua setelah Sultan Hadiwijaya wafat.
Pangeran Benawa merupakan pembunuh Arya Pangiri di mana Arya Pangiri sendiri merupakan Raja Pajang kedua setelah Sultan Hadiwijaya wafat.
Setelah sukses membunuh Arya Penangsang, Joko Tingkir menobatkan dirinya sebagai Raja Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijaya dimana setelah meninggal dunia di tahun 1587 terjadilah perebutan kekuasaan Kerajaan Pajang.
Sebagaimana telah dituliskan pada artikel sebelumnya bahwa antara Raden Kikin (Pangeran Sekar Seda ing Lepen) dan Pangeran Trenggana merupakan kakak beradik yaitu sama-sama anak dari Raden Patah namun beda ibu di mana Raden Kikin berhasil dibunuh oleh utusan Raden Mukmin (Sunan Prawoto). Sehingga dalam hal ini, keturunan Pangeran Sekar Seda ing Lepen tidak terima atas peristiwa itu.
Benih-benih perpecahan di dalam Kerajaan Demak sebenarnya sudah mulai terlihat setelah kematian Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor), putra sulung Raden Patah (versi lain menyebutkan bahwa Pati Unus adalah menantu Raden Patah).
Raden Patah merupakan keturunan Prabu Brawijaya dari seorang ibu yang berasal dari Cina dimana semasa masih dalam kandungan, Raden Patah terpaksa harus diasingkan terlebih dahulu di Palembang.
Pada tulisan sebelumnya telah dibahas bahwa peristiwa gugurnya Bhre Kertabhumi ditorehkan dalam candra sengkala “sirna ilang kertaning bumi.” Akan tetapi para penulis tradisi telah mengaburkan kenyataan sejarah tersebut dengan mengatakan bahwa Kerajaan Majapahit runtuh Kerajaan Majapahit runtuh di tahun 1478 M sebagai akibat serangan tentara Demak.
Pada tahun 1389 M, Raja Hayam Wuruk meninggal dunia dimana sepeninggalnya, tahta Kerajaan Majapahit beralih ke Wikramawarddhana yang merupakan menantu dan keponakan Raja Hayam Wuruk yang dikawinkan dengan putrinya, Kusumawarddhani.
Pasca selesainya Jayanagara berkuasa di tahun 1328 M, ia tidak meninggalkan keturunan sehingga tahta Kerajaan Majapahit diserahkan kepada Ibu Suri Gayatri, istri Kertarajasa. Namun karena Gayatri memilih menjadi bhiksuni, kekuasaan Majapahit kemudian diserahkan kepada putri sulung Kertarajasa yaitu Tribhuwanottunggadewi Jayawisnuwarddhani atau Bhre Kahuripan.
Sri Kertarajasa Jayawarddhana atau Nararya Sanggramawijaya atau Raden Wijaya atau Brawijaya, mulai memerintah Kerajaan Majapahit pada tahun 1294 M.
Dalam tulisan sebelumnya telah dijelaskan bahwa Raja Singasari (Singhasari), Kertanegara, berhasil dibunuh oleh Jayakatwang dalam sebuah serangan di tahun 1292 M yang kemudian menamatkan riwayat Kerajaan Singasari.
Sebagaimana telah ditulis pada postingan sebelumnya bahwa pada masa menjelang keruntuhan Kerajaan Kadiri di jaman Sri Kretajaya, terdapat salah satu daerah bawahan Kadiri yaitu Tumapel yang dikepalai oleh seorang akuwu yang bernama Tunggul Ametung.
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru